WALED, SC – Anggota DPR RI Fraksi PDIP Selly Andriani Gantina menegaskan, persoalan banjir di Desa Gunungsari Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, perlu dicarikan solusi terbaik.
Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tahuan ini, kata Selly, seluruh stakeholder serta pemerintahan dari tingkat desa hingga pusat duduk bersama dan tidak saling mengutamakan ego sektoral masing-masing.
Menurutnya, permasalahan tersebut perlu melibatkan beberapa elemen yang menyangkut tata ruang dan wilayah desa. Karena, desa yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan ini, memiliki potensi desa yang baik, namun aliran pembuangan sungainya tidak ada.
“Itu tidak ada sambungan ke sungai yang dilalui sehingga mau tidak mau air hujan yang terjadi beberapa hari ini harus menggenangi desa selama beberapa hari, untuk surutnya lama,” kata Selly usai meninjau lokasi banjir, Minggu malam (27/12/2020).
Lebih lanjut Selly mengatakan, untuk menemukan titik temu permasalahan banjir tahunan ini, pemerintah desa Gunungsari harus bisa berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BBWS, dan tentunya Pemerintah Kabupaten Cirebon harus membuat saluran khusus pembuangan limpahan air menuju sungai terdekat terutama sungai Ciberes.
“Jadi yang terpenting itu membuat sodetan air, agar air bisa langsung keluar dan tidak membutuhkan waktu berhari-hari tapi hanya cukup satu jam atau dua jam maka air sudah surut, itu yang dibutuhkan masyarakat,” ucap Selly.
Tidak hanya itu, Selly juga mengusulkan kepada pemerintah desa setempat agar dibuatkan road map, khususnya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon.
“Perlu road map mitigasi bencana dan pra bencana, maupun pasca bencana, karena beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon ada beberapa daerah yang potensi bencananya sangat besar apabila terjadi hujan. Ada juga beberapa daerah potensi bencana apabila terjadi kekeringan,” ujar dia.
Menurut mantan Plt Bupati Cirebon ini, Pemkab Cirebon perlu membuat road map jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek dengan kategori bencana yang berbeda-beda. Misalnya, sambung Selly, untuk kategori banjir maka road map jangka pendeknya harus dilakukan normalisasi sungai dan tanggul. “Tetapi jangka menengahnya juga bisa dibuatkan semacam danau buatan, air bisa tertampung dan tidak terbuang begitu saja,” jelas politisi dapil VIII Jabar ini.
Sedangkan untuj daerah pinggiran pantai, perlu dibuatkan antisipasi bencana rob. “Artinya, imbuh Selly, memang harus dibuat beberapa road map, jangka panjang, menengah jangka pendek, dan yang paling penting mengedukasi kepada seluruh masyarakat tentang risiko bencana di wilayahnya masing-masing. (Surya)