KOTA CIREBON, SC – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon melalui dinas kesehatan setempat tidak melakukan pengadaan alat rapid tes, meski alat tersebut habis. Alat yang digunakan untuk mendeteksi awal reaksi tubuh (antibody) terhadap Covid-19 melalui sampel darah itu, tidak akan digunakan kembali oleh Pemkot Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto menilai, pengadaan alat rapid tes tidak penting, sebab hasilnya sangat tidak signifikan.
“Kami Dinkes Kota Cirebon tidak akan menggunakan alat rapid lagi, itu udah tidak penting lagi,” kata Edy Sugiarto saat dihubungi Suara Cirebon, Selasa (8/12/2020).
Sedangkan, untuk mendeteksi terpapar atau tidaknya seseorang oleh wabah Covid-19, Dinkes Kota Cirebon hanya akan menggunakan swab tes atau PCR.
“Swab tes atau PCR tetap kami gunakan, untuk mendeteksi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak,” kata Edy.
Selain itu Edy juga menjelaskan hasil rapid tes dengan hasil swab tes, lebih signifikan hasil swab tes.
“Mendingan hasil swab tes, hasilnya bagus orang yang diswab tes bakal ketahuan positif atau tidak, kalau rapid tes hasil tesnya 50:50,” jelas Edy.
BACA JUGA: Dua Pengedar Sabu Dicokok Polisi
Karena itu pihaknya mengambil keputusan tidak lagi menggunakan rapid tes tersebut.
“Dihilangkan saja karena tidak penting dan tidak berdaya ungkit,” tandasnya. (Surya)