KOTA CIREBON, SC- Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan penagangan Covid-19 Kota Cirebon memprediksi penyebaran wabah Covid-19 dalam beberapa bulan k edepan akan terus meningkat.
Sebagai antisipasi, Satgas Covid-19 Kota Cirebon akan menambahkan alokasi anggaran dari biaya tak terduga (BTT) yang rencananya untuk memperpanjang sewa hotel tempat isolasi pasien positif Covid-19.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Agus Mulyadi mengatakan, tahun ini, anggaran sewa hotel baru teralokasikan untuk satu bulan, di Januari 2021, sebesar Rp1,6 miliar.
“Namun, ada usulan dari Dinas Kesehatan yang ingin agar fasilitas isolasi pasien Covid-19 bisa diperpanjang lagi beberapa bulan ke depan, karena tren penyebarannya diprediksi masih naik,” kata Agus kepada Suara Cirebon, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/1/2021).
Menurutnya, alasan perpanjangan masa sewa hotel karena Satgas Covid-19 mempertimbangkan dari pada pasien positif yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah dan berkeliaran.
“Ini pertimbangan kami, karena itu akan sangat berpotensi menularkan ke yang anggota keluarga atau masyarakat di lingkungan lainnya,” katanya.
Agus menyebut, akan memperpanjang dua hotel yang selama ini telah dijadikan tempat isolasi mandiri pasien positif Covid-19.
“Kita berupaya bagaimana menyiasati perpanjangan sewa dua hotel ini, termasuk tenaga kesehatan yang bertugas. Rencana dianggarkan lagi Rp2 miliar untuk Februari dan Maret,” sambung pria yang akrab disapa Gusmul ini.
Dalam APBD 2021, lanjut Agus, pos BTT yang telah diketok palu berada di kisaran Rp4 miliaran. Penggunaan dana tersebut, belum mengakomodir pendanaan untuk membiayai vaksinasi. Karena amanat Presiden Jokowi menginginkan semua warga negara yang memenuhi syarat kesehatan diberikan vaksin secara gratis, maka harus menghitung ulang pendanaannya.
“Alokasi anggara vaksin, baru untuk operasional, sekitar Rp4 miliar. Belum ada konfirmasi secara resmi dari pemerintah pusat untuk menganggarkan biaya vaksinasi Covid-19. Kemungkinannya refocusing, tapi menunggu petunjuk dari pusat,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto mengatakan penambahan waktu sewa kamar isolasi dikarenakan masih tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Cirebon.
“Pemerintah Kota Cirebon sudah memperpanjang waktu sewa hingga Maret, karena tren kasus peningkatan dari hari ke hari mencapai puluhan,” kata Edy.
Menurutnya, pertimbangan lain dari penambahan masa sewa kamar isolasi adalah angka kesembuhan yang mencapai 94 persen dibandingkan ruang isolasi yang sudah disediakan di Kantor BKKBN Kota Cirebon.
“Hotel menjadi pilihan, karena angka kesembuhannya bisa mencapai 94 persen dibandingkan BKKBN. Penjagaan dokter juga selama 24 jam, termasuk makan 3 kali dan snak 2 kali, tapi kamar isolasi di BKKBN tetap buka,” ucapnya.
BACA JUGA: Tahap I Sebanyak 3000 Nakes akan Divaksin
Ia menambahkan untuk biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Cirebon dalam penambahan sewa ini mencapai angka sebesar Rp4 miliar, terhitung didalamnya termasuk gaji pokok 6 tenaga dokter, 36 paramedis dan 4 pembantu umum.
“Hotel Onos dan Hotel Langen Sari semuanya sebesar Rp4 miliar hingga bulan Maret, termasuk perlengakapan APD dan obat,” tandasnya. (Surya)