ARJAWINANGUN, SC- Jumlah total pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, Kabupaten Cirebon selama tahun 2020 kemarin mencapai 683 orang. Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang berjalan belum genap satu bulan ini, pasien yang dirawat di RSUD Arjawinangun mengalami lonjakan signifikan, yakni mencapai 105 pasien.
Direktur RSUD Arjawinangun, H dr Bambang Sumardi, mengatakan, jumlah pasien sebanyak 105 orang itu berdasarkan data yang tercatat per tanggal 10 Januari 2021. Artinya, pasien yang dirawat di RSUD Arjawinangun dalam 10 hari di tahun 2021 ini jumlahnya mencapai 105 orang. “Kalau kita bandingkan dengan tahun 2020 kemarin, pandemi (hampir, red) satu tahun dengan bulan Januari ini jauh melonjak. Selama (hampir, red) satu tahun kemarin jumlahnya 683. Tapi di Januari ini sudah 105. Memang akhir tahun pada Nataru (Natal dan Tahun Baru) itu (lonjakannya, red) luar biasa,” ujar Bambang, Kamis (21/1/2021).
Dari 105 pasien yang dirawat di RSUD Arjawinagun, kata Bambang, 66 pasien diantaranya merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan 39 pasien suspek. Dari jumlah tersebut, 43 merupakan pasien berjenis kelamin laki-laki dan 62 perempuan. “Yang meninggal terkonfirmasi (positif, red) 5 orang dan yang meninggal suspek 2 orang,” kata Bambang.
Sedangkan pada tahun 2020 kemarin, Bambang menyampaikan, dari 683 pasien yang dirawat, 303 orang merupakan pasien terkonfirmasi positif dan 365 pasien lainnya berstatus suspek. Dari jumlah tersebut, 337 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 346 berjenis kelamin perempuan. “Yang meninggal ada 46 dan suspek yang meninggal 21 orang,” paparnya.
Bambang menjelaskan, kondisi tersebut membuat pihaknya harus menambah ruangan dan tempat tidur khusus pasien Covid-19. Akibatnya, mau tidak mau tenaga kesehatan yang setiap hari melayani pasien dengan kasus yang bermacam-macam, untuk sementara waktu dialihkan menangani pasien Covid-19. “Dengan adanya penambahan ruangan dan tempat tidur khusus Covid-19 ini, otomatis kita kekurangan perawat dan tenaga kesehatan. Tapi sementara menunggu rekrutmen, kami manfaatkan (tenaga) yang ada,” jelas Bambang.
Jumlah Kunjungan Menurun
Lebih jauh Bambang mengatakan, mewabahnya Covid-19 di Kabupaten Cirebon, ternyata juga berdampak pada menurunnya jumlah pasien umum yang datang ke RSUD Arjawinangun. Sesuai grafik yang ada, lanjut Bambang, sejak bulan Maret sampai Desember tahun 2020 kemarin jumlah kunjungan rata-rata pasien ke RSUD tidak lebih dari 50 persen saja. “Tetapi memang bukan terjadi di rumah sakit Arjawinangun saja, tapi menyeluruh hampir di semua rumah sakit lainnya juga,” terang Bambang.
Ia menyebut, penyebab menurunnya jumlah pasien tersebut karena masyarakat Kabupaten Cirebon dan diluar Kabupaten Cirebon takut tertular virus SARS-CoV-2 atau Corona Virus Disease. “Kita tidak perlu takut dengan virus Covid-19. Tapi kita harus berdamai dengan Covid-19, dengan catatan kita tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan,” papar Bambang.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melawan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Agar, seperti yang diharapkan semua pihak, Covid-19 segera sirna dari dunia ini. Terlebih, tidak lama lagi vaksinasi massal akan segera dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Cirebon. “Semoga dengan vaksinasi massal nanti, dapat membuat herd immunity. Sehingga apa yang sudah dicita-citakan oleh semuanya, virus Covid-19 ini lenyap dari dunia ini,” tukasnya. (Islah)