CIREBON, SC- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon melakukan audiensi dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon di kampus setempat, Kamis (28/1/2021).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengatakan, rencana transformasi IAIN ke Universitas Islam Negeri (UIN) diikuti dengan transformasi keuangan Satukan Kerja (Satker) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke Badan Layanan Umum (BLU).
Selain itu, lanjut rektor, salah satu pertimbangan kesuksesan perguruan tinggi, yaitu dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan pengembangan diri, salah satunya menjadi enterpreuner.
“Karena mahasiswa yang memiliki jiwa enterpreunerlah yang dapat eksis dan menghadapi tantangan sekaligus memberikan respons yang positif di era 4.0,” tutur Sumanta dalam audiensi tersebut.
Ia menambahkan, kurikulum kampus merdeka membuka kesempatan bagi lembaga untuk melakukan berbagai kerjasama yang dapat mengembangkan minat enterpreuner yang pada akhirnya menguntungkan bagi mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Cirebon Ismayasari mengatakan, Kadin menjadi wadah komunikasi bagi para pelaku usaha di Indonesia.
“Hal ini dilakukan oleh Kadin melalui upaya mensinergiskan tiga kekuatan penggerak ekonomi yaitu akademisi, praktisi dan pemerintah. Ketiga kekuatan penggerak ekonomi tersebut harus dapat berjalan beriringan,” tuturnya.
Pihaknya berharap Kadin dapat melakukan kerjasama yang lebih intens dengan IAIN Cirebon dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari masing-masing pihak, yaitu pelaku usaha dan mahasiswa sebagai calon pelaku usaha. Di mana hal tersebut dapat menjadi program pengabdian masyarakat bagi perguruan tinggi.
“Program yang berkaitan dengan tridharma perguruan tinggi. Kewirausahaan, peningkatan skill dan keterampilan dengan mengadakan training, workshop, ataupun dengan menghidupkan koperasi mahasiswa,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani mengatakan, pihaknya menyambut baik pertemuan tersebut karena Kadin pada periode sebelumnya belum berkomunikasi intens dengan pihak IAIN Cirebon.
“Perguruan tinggi harus selalu melakukan kolaborasi, salah satunya dengan jaringan pengusaha ataupun pelaku bisnis,” ujarnya.
BACA JUGA: Sosong UIN, Pascasarjana IAIN Cirebon Pacu Aktivitas Akademik
Menurutnya, jumlah mahasiswa yang banyak menjadi keuntungan tersendiri ketika berbicara mengenai pengembangan kelembagaan.
“Memberikan peluang sebesar-besarnya melalui program riil bagi mahasiswa salah satunya melalui industri halal. Mahasiswa akan dibekali pengganti mata kuliah di FSEI dapat menjadi sumber daya awal yang dapat dimaksimalkan dalam program magang dan lain sebagainya dalam rangka pengenalan kewirausahaan,” tuturnya.
Ia menambahkan, mahasiswa dengan basis prodi ekonomi Islam dapat melakukan KKN dengan menindaklanjuti kerjasama di wilayah wisata halal. (Arif)