KABUPATEN CIREBON, SC- Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai mampu menurunkan angka warga yang terpapar Covid-19. Hal itu dikemukakan Kepala Divisi Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, terkait efektivitas penerapan PPKM.
Meski Enny mengakui, selama PPKM rasio kematian akibat paparan Covid-19 di Kabupaten Cirebon memang masih tinggi. Karenanya, lanjut Enny, PPKM di Kabupaten Cirebon bakal diperpanjang ke tahap dua. Yang menjadi landasan penerapan PPKM tahap dua, lanjut Enny, karena dirasa telah mampu menurunkan jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon di fase pertama PPKM.
“Contohnya penambahan selama 2 hingga 10 Januari sebelum pelaksanaan PPKM ada 325 warga yang positif Covid-19,” ungkap Enny, Senin (25/1/2020).
Sedangkan, selama kurun waktu seminggu pelaksanaan PPKM yakni mulai 11 sampai 17 Januari, kata Enny, warga yang terpapar Covid-19 turun menjadi 304 orang. Kemudian, dari 18 sampai 24 Januari juga hanya 308 warga yang positif Covid-19.
“Itu pun karena kita melakukan swab massal, jadi bukan hanya berdasarkan kontak erat saja,” papar Enny.
Sementara, untuk kasus yang meninggal selama seminggu sebelum PPKM terdapat 19 pasien. Sedangkan seminggu pertama PPKM, pasien meninggal hanya sebanyak 15 orang, dan minggu kedua 16 orang. Namun, diakui Enny, rasio kematian di Kabupaten Cirebon memang masih tinggi.
“Masih di atas rata-rata nasional yang 3 persen. Kabupaten Cirebon ada di angka 5,7 persen dengan jumlah yang meninggal dunia berdasarkan data hari ini (kemarin, red) mencapai 283 orang. Tapi angka kesembuhan kita juga tinggi. Jumlahnya mencapai 84 persen atau melebihi target nasional yang mencapai 81 persen,” terang Enny.
BACA JUGA: PPKM Diperpanjang, Masyarakat Diimbau Taat Prokes
Ia menambahkan, klaster terbesar penyebaran covid-19 di Kabupaten Cirebon didominasi klaster keluarga. Salah satu penyebabnya, ialah saat salah satu anggota keluarga aktif beraktivitas di luar rumah, baik suami maupun istri. Sementara di rumah ada orang tua atau anggota keluarga lainnya yang comorbid, maka mereka bisa tertular.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat, walaupun tengah berada di rumah, tetap menggunakan masker. Dan kalau orang di dalam keluarga di rumah, Insyaallah aman,” pungkasnya. (Islah)