KABUPATEN CIREBON, SC- Jembatan Sungai Cijurai yang berlokasi di Blok 3 Lojikaum, RT 01 RW 03, Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon ambruk. Peristiwa ambruknya jembatan penghubung Desa Karangwuni dengan Desa Kalimati, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan itu terjadi pada, Senin (1/2/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Akibatnya, akses jalan Karangwuni menuju Kuningan tidak bisa dilewati baik roda empat maupun roda dua. Informasi yang berhasil dihimpun Suara Cirebon menyebutkan, penyebab robohnya jembatan diduga karena gerusan air akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama. Sehingga, jembatan dengan panjang 30 meter dan lebar 6 meter itu akhirnya ambruk.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, kerusakan jembatan akibat peristiwa itu mencapai panjang 12 meter dan lebar 6 meter dengan kedalaman 6 meter. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“BPBD hanya melakukan assesment, selanjutnya ini merupakan kewenangan PUPR,” kata Juwanda, Selasa (2/2/2021).
Sebelumnya, Kuwu Desa karangwuni, Suhedi, mengatakan, pondasi jembatan mulai terkikis sejak sepuluh hari yang lalu. Mulanya, pondasi yang terkikis hanya sebelahnya saja.
“Kemudian karena tidak aman, jalan ini sempat ditutup agar tidak dilalui oleh kendaraan,” kata Suhedi.
Menurutnya, Jembatan Cijurai itu yang ambruk tersebut masih tergolong baru. Karena sebelumnya, tidak ada jembatan dan baru dibangun pada tahun 2015 lalu. Sehingga, kalau dilihat dari usianya, jembatan ini masih cukup kuat dan masih bagus. Namun ia memprediksi, kekuatan jembatan tersebut sejak dibangun, bisa sampai 10 tahun.
“Ini karena pondasinya tergerus air sungai. Tapi hari ini akan dilakukan pembuatan jembatan darurat dengan panjang 30 meter lebar 1,5 meter,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki, membenarkan ambruknya jembatan tersebut. Menurutnya, sejak mulai retak pada bagian pondasi, pihaknya sudah berencana untuk segera membangun jembatan darurat.
Menurut Iwan, ambruknya jembatan secara mendadak itu tidak diduga sebelumnya. Saat ini, kata dia, pihak PU sudah mempersiapkan pembangunan jembatan darurat.
“Kami sudah antisipasi untuk pembuatan jembatan darurat. Tapi bukan jembatan gantung. Kita siapkan mulai hari ini (kemarin, red). Panjangnya sesuai jembatan semula yaitu 30 meter, hanya lebarnya saja dari 4 meter kita buat 1,5 meter saja,” kata Iwan, Selasa (2/2/2021).
Menurut Iwan, tahun ini juga pihaknya akan menganggarkan pembuatan jembatan permanen untuk mengganti jembatan yang saat ini ambruk. Namun, Iwan mengaku belum bisa memastikan nominal anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Karena, anggarannya masih dihitung oleh bagian perencanaan.
BACA JUGA: Alfamart Cirebon Gateway Disegel
Yang pasti, imbuh dia, PUPR akan membangun jembatan terlebih dahulu supaya akses ekonomi masyarakat tidak terputus.
“Nilainya juga masih dihitung, termasuk untuk jembatan permanennya, kita akan lakukan perubahan parsial. Karena tahun ini kan sebenarnya tidak dianggarkan. Tapi kalau perubahan parsial, ya pasti tahun ini bisa kita bangun,” ungkapnya. (Islah)