KOTA CIREBON, SC- Akibat hujan deras seharian yang melanda wilayah Kota Cirebon, membuat Jalan Terusan Pemuda No.1 Kota Cirebon, direndam banjir, Minggu (7/2/2021).
Peristiwa tersebut, membuat sejumlah pengendara harus putar balik. Pasalnya, tidak jarang kendaraan yang nekat menerobos banjir mogok di tengah jalan.
Pantauan Suara Cirebon, lajur kiri jalan menuju arah ke kampus UGJ dari lampu merah sempat ditutup oleh petugas. Hal itu dilakukan agar pengendara tidak melintasi jalur tersebut dikarenakan genangan air masih tinggi.
Warga setempat, Awing mengatakan, ketinggian air saat itu perkiraan mencapai 40 centimeter atau di atas lutut orang dewasa. Penyebab luapan tersebut, lanjut Awing, karena saluran air yang tersendat akibat adanya sampah.
“Ini saluran airnya atau drainasenya kurang besar, jadi airnya pada ke jalan. Kebanyakan salurannya pada mampet,” kata Awing kepada Suara Cirebon di sela-sela kegiatannya, Minggu (7/2/2021).
Menurut Awing, setiap turun hujan yang deras, sudah dipastikan jalan tersebut akan banjir. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah segera merevitalisasi saluran air setempat.
“Inginnya saluran airnya dibongkar, dan sampahnya dikeruk. Petugas paling tukang sapu, cuma saluran airnya yang ada sampahnya tidak pernah dikeruk, jarang dibersihkan saluran airnya. Ya kadang kalau disapu cuma jalannya saja, salurannya tidak dibersihkan,” ujarnya.
Menurut Awing, pengendara yang nekat melintas di jalan tersebut memang jarang yang jatuh, hanya saja banyak kendaraan yang mogok atau salah satunya plat nomornya copot karena genangan.
Sementara itu, salah seorang pengendara, Arif mengatakan, dirinya sering melintasi jalan tersebut ketika banjir. Ia kerap memaksakan untuk melintasi jalan tersebut lantaran sulit untuk berbalik arah.
“Dulu pernah balik arah sampai setengah mobil, sampai mobil mau hanyut. Saya sering lewat ke sini, ya maksain lewat sini,” katanya.
BACA JUGA: Lagi, Banjir Kepung Wilayah Cirebon
Arif pun merasakan pernah mengalami mogok karena genangan bajir tersebut, hingga akhirnya ia merasa empati terhadap orang-orang yang mengalami mogok kendaraannya.
“Kadang mobil dan motor suka ada yang mogok, kasihan sih kalau banjir gini takut ada yang jatuh, soalnya tidak kelihatan lobangnya,” pungkasnya. (Yusuf)