CIREBON, SC- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon didaulat menjadi pilot projek Universitas Islam Siber Indonesia (UISI) oleh Kementerian Agama RI.
Bahkan, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI, Dr H Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, persiapan untuk menuju UISI tersebut langsung di bawah pengawasan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
“Penunjukan IAIN Cirebon sebagai UISI karena kesiapan kampus ini dalam mengarusutamakan moderasi beragama,” kata Ali saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi UISI di kampus keagamaan Islam negeri satu-satunya di wilayah III Cirebon ini, Jumat (19/2/2021).
Selain itu, Ali mengungkapkan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon pun terbilang aktif dalam penyampaian informasi faktual kepada publik, terutama stake holder di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya.
“UISI ini memiliki dan dibekali kekuatan untuk menangkis disinformasi. Ini bagian dari upaya untuk mendorong peran PTKIN dalam mewujudkan iklim digital Indonesia yang sehat,” ujarnya.
Dalam penerapan UISI, lanjut Ali, banyak fitur yang dapat digunakan. Untuk itu, dengan sumber daya yang dimiliki, IAIN Syekh Nurjati Cirebon diyakini akan mampu mengemban tugas tersebut. Bahkan, semua PTKIN pun mampu memanfaatkan fitur-futur tersebut.
“Tinggal bagaimana menggabungkan itu semua. Dan saya percaya IAIN Cirebon itu punya kekuatan ini. Saya juga berpesan, ketika perangkat itu sudah berjalan, IAIN Cirebon jangan pelit untuk membaginya ke PTKIN lain,” papar Ali.
Jadi ketika sudah UISI, kata Ali, maka mahasiswanya pun tidak hanya dari wilayah setempat, tapi banyak dari luar negeri yang sistem pembelajarannya menggunakan aplikasi yang sudah tersedia.
“Jadi walaupun kampus IAIN Cirebon masih lokal, tapi sudah rasa internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg, pihaknya merasa bangga atas kepercayaan yang sudah diberikan Kementerian Agama RI kepada kampus yang dipimpinnya.
BACA JUGA: IAIN Cirebon Lolos Jadi UIN
“Insya Allah kami siap. Ini juga kan sesuai keinginan para pendahulu kita untuk membangkitkan destinasi pendidikan Islam di Cirebon hingga ke tingkat internasional, seperti pada masa Syekh Nurjati dulu,” jelas Sumanta.
Sementara itu, Pranata Humas IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Mohamad Arifin MPdI memaparkan, kesiapan kampus setempat untuk menjadi UISI telah didukung perangkat yang telah dimiliki kampus ini.
“IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah memilik unit kerja Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD), Laboratorium Komputer, Perangkat Humas dan Publikasi serta berjejaring dengan media-media local. Jadi kesiapan IAIN Cirebon menjadi UISI sudah terpenuhi,” pungkasnya. (Arif)