KABUPATEN CIREBON, SC- Puluhan warga Kabupaten Cirebon mendapat pelatihan mencukur rambut yang baik dan bersertifikat. Pelatihan tersebut dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Cirebon di Plumbon, Senin (22/2/2021).
Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih yang turut hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut mengatakan, pelatihan tersebut menjadi keuntungan tersendiri. Sebab, hal itu dipastikan bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Cirebon.
“Kabupaten Cirebon dapat keuntungan karena diberikan pelatihan barber shop ini,” ujar Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
Ayu berharap, pemerintah provinsi atau pemerintah pusat juga bisa memberikan pelatihan-pelatihan lainnya yang dikhususkan bagi kaum perempuan. Terlebih pada situasi pandemi Covid-19 ini, pelatihan khusus untuk kaum perempuan akan berdampak pada penguatan ekonomi keluarga.
“Dengan situasi seperti ini akan bisa memperkuat ekonomi keluarga, dan sangat membantu sekali,” kata Ayu.
Ia menambahkan, untuk mengurangi angka pengangguran ditambah dampak pandemi Covid-19 ini, memang membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas serta inovasi dari Pemda Kabupaten.
“Pemda juga harus berjuang bagaimana caranya untuk bisa mendatangkan investor untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Cirebon,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat, Rahmat Taufik Garsadi, menjelaskan, pelatihan tukang cukur rambut dimaksudkan untuk menaikkan kelas mereka.
“Jadi, tukang cukur mempunyai sertifikat sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional. Kebetulan di Kabupaten Cirebon penganggurannya tinggi. Kita buka program ini yang pertama,” kata Taufik.
Dari pelatihan tersebut, kata Taufik, pihaknya juga akan mencoba menawarkan usaha barber shop kepada siapapun yang berminat membuka usaha cukur rambut. Sehingga, lulusan dari pelatihan tersebut akan bisa langsung terserap.
“Atau nanti kita tawarkan secara mandiri dirumah atau lewat online. Kebetulan di online-nya kita sudah kerja sama dengan Gojek. Untuk permodalan kita juga sudah kerjasama dengan bjb. Jadi tri in one ini kita coba mengangkat Kabupaten Cirebon sehingga sedikit demi sedikit pengangguran berkurang,” paparnya.
BACA JUGA: Ganti Gerobak Sampah, 55 Bentor Siap Dibagikan
Dijelaskan Taufik, pascamewabahnya Covid-19, pengangguran di Jawa Barat seperti dirilis BPS jumlahnya sekitar 2,56 juta jiwa dari sebelumnya 1,9 juta jiwa. Taufik menyebut, dari jumlah tersebut ada penambahan jumlah pengangguran sekitar 600 ribu dan menjadi jumlah tertinggi di Indonesia. “Tertinggi di Indonesia pertambahannya. Prosentase kita memang setelah Banten dan DKI, tapi dari sisi jumlah kita paling banyak,” paparnya.
Saat ini, pengangguran terbanyak di Jawa Barat berada di Bogor disusul Bekasi, Karawang dan Depok.
“Sejumlah daerah tersebut, merupakan daerah industri yang pekerjanya banyak terkena PHK, terutama di industri padat karya, TPT, garmen, textil,” pungkasnya. (Islah)