CIREBON, SC- Sebanyak 474 calon wisudawan dari berbagai jurusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengikuti bimbingan karir yang digelar pihak fakultas setempat, Kamis-Jumat (25-26/2/2021).
Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Dekan III FITK, Dr H Saefudin MAg menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan di Gedung FITK Kampus setempat ini, mengundang motivator Nanang Qosim Yusuf MPsi atau popular disapa Naqoy sebagai narasumber.
Bahkan, dia memaparkan bimbingan karir ini dibagi menjadi empat sesi. Di hari pertama dilakukan dua sesi yakni untuk 113 calon wisudawan dari Jurusan PAI, Pendidikan Bahasa Arab dan Tadris Bahasa Inggris pada sesi pertama.
Kemudian di sesi kedua diikuti calon wisudawan dengan jumlah yang sama dari jurusan Tadris Bahasa Inggris dan IPS. “Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam 2 hari dan empat sesi,” ujar Saefudin dalam sambutannya, kemarin.
Sementara di hari kedua digelar sesi ketiga diikuti 113 calon wisudawan dari jurusan IPS, Pendidikan Matematika, dan Tadris Biologi. Lanjut ke sesi empat diikuti 135 calon wisudawan dari jurusan PGMI, PIAUD dan Manajemen Pendidikan Islam.
“Kenapa kita bikin sesi-sesi ini kita mencoba taat pada prokes mudah-mudahan ikhtiar maksimal kita membuahkan hasil tidak terjadi ekses yang tidak kita inginkan,” tambah Saefudin.
Dia melanjutkan, bimbingan karir bagi calon wisudawan dinilai penting guna pematangan terakhir dari bekal pendidikan yang sudah didapatkan calon wisudawan selama menempuh pendidikan di kampus. Mereka akan diwisuda pada Mei 2021.
“Tema yang kita usung menumbuhkan sarjana yang arif seperti tagline dari FITK yakni ARIF dalam menghadapi pandemi dan disrupsi,” kata dia.
BACA JUGA: UISI IAIN Cirebon, Kampus Lokal Rasa Internasional
Naqoy dipilih sebagai narasumber lantaran sudah terbukti mampu menumbuhkan semangat calon wisudawan sebelum dilepas kampus. “Kebetulan Naqoy juga FITK dari pendidikan. Jadi motivasinya berkaitan dengan FITK,” ujar dia.
Dekan FITK, Dr H Farihin MPd menegaskan, di era pendemi Covid-19 seperti saat ini, lulusan perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan melemahnya serapan tenaga kerja. Sehingga hanya wisudawan dengan keterampilan baiklah yang mampu bersaing.
“Apalagi sekarang di era pendemi. Era disrupsi. Kemudian untuk menyongsong revolusi industri 4.0,” tegas Fairihin. (Arif)