KOTA CIREBON, SC- Pemerintah Kota Cirebon kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional dalam upaya menekan angka penyebaraan wabah Covid-19. Akibat kebijakan tersebut, segala kegiatan masyarakat dibatasi.
Namun, sejumlah pasar tradisional di Kota Cirebon tidak terlalu terimbas pemberlakuan PSBB Proporsional ini. Meskipun demikian, penerapan prokes di setiap pasar terus dilakukan, bahkan lebih diperketat. Selain pembeli dan pedagang diimbau menggunakan masker dan mencuci tangan, kini, di sejumlah pasar tradisional telah dipasang plastik transparan sebagai pembatas pembeli dan pedagang.
Direktur Utama Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon, Sekhurohman mengatakan, pemasangan plastic pembatas itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19 di kluster pasar tradisional.
“Ini upaya kami, agar perekonomian tetap jalan dan tidak ada kluster pasar, semoga wabah ini cepat berakhir,” kata Sekhurohman kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Sekhurohman menjelaskan, ada beberapa pasar tradisional yang lapak-lapak pedagangnya telah dipasangi plastik transparan pembatas transaksi.
“Kalau imbas pembatasan jam operasional PSBB proporsional ke pasar tradisional sepertinya tidak terlalu berdampak. Karena waktunya juga antara jam 02.00-18.00 untuk pasar induk dan 04.00-18.00 nonpasar induk. Biasanya waktu bertransaksi di jam-jam itu,” ujarnya.
Ia menegaskan sangat mendukung langkah Pemerintah Kota Cirebon memberlakukan PSBB Proporsional. Bahkan sampai saat ini pihaknya terus mencari cara dan upaya apapun agar tidak ada kluster Covid-19 di pasar tradisional.
BACA JUGA: Kapoles Ciko: Jangan Ragu untuk Divaksin
Menurut dia, upaya yang selama ini diterapkan di setiap pasar di antaranya mewajibkan para pedagang dan pembeli memakai masker. Setiap pasar juga menyediakan alat cuci tangan dan meminta pembeli dan pedagang menjaga jarak.
“Untuk mengatur jarak, kita telah merangsang plastik fiber transparan di sejumlah pasar. Di antaranya di Pasar Drajat, Pasar Pagi dan Pasar Gunungsari,” ungkapnya.
Ke depan, pihaknya secara bertahap akan memasang alat seperti itu di pasar-pasar lainnya.
“Memang untuk dapat meminimalisir penularan di pasar tradisional, perlu upaya dan inovasi yang mesti kita laksanakan terus menerus sampai masa pandemi ini berakhir,” pungkasnya. (Surya)