KABUPATEN CIREBON, SC- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, dari target 7.203 tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama, hanya 5.596 orang yang melakukan registrasi atau secara kumulatif tercapai 77,69 persen.
“Sasaran nakes yang hadir ke pelayanan vaksinasi dan melakukan registrasi di meja 1 ada 5.596 orang dengan capian 77,69 persen,” kata Enny, Minggu (14/2/2021).
Sedangkan nakes yang telah discreening di meja 2 dan telah divaksinasi di meja 3, jumlahnya sebanyak 4.495 nakes atau 62.40 persen.
Enny juga menjelaskan, dari jumlah tersebut ada 887 nakes atau 12.31 persen yang vaksinasinya ditunda karena tidak sehat. Kemudian, nakes yang tidak divaksinasi karena ada penyakit penyerta (comorbid), penyintas dan lainnya ada sebanyak 925 nakes atau 12,84 persen.
Saat disinggung target nakes yang divaksin tidak 100 persen, Enny menyebut, bahwa jumlah tersebut dihitung dari nakes yang datang dan memiliki tiket.
“Yang datang dan memiliki tiket, selanjutnya berproses tahapan meja 1 sampai dengan meja 4,” paparnya.
Sebelumnya, Enny mengungkapkan pada pemberian vaksin, semua nakes harus mengikuti rapid test terlebih dahulu. Sehingga, jika ditemukan hasilnya reaktif, maka akan dilanjut dengan pemeriksaan Swab.
“Kita harus memastikan dulu bahwa nakes tersebut sehat dan tidak terpapar Covid. Jangan sampai nanti setelah divaksin, ternyata positif,” kata dia.
Hal itu, dijelaskan Kadinkes saat meninjau vaksinasi hari ke empat di RSUD Arjawinangun. Menurut Enny, dari monitoring tersebut, ada sejumlah nakes yang ditunda vaksinasinya karena hipertensi atau penyakit bawaan. Sehingga, belum bisa dilaksanakan vaksinasi sampai kondisi yang bersangkutan masuk syarat dan ketentuan.
BACA JUGA: Pemkot Gelar Vaksinasi Tahap II
“Bahkan ada juga nakes yang belum punya tiket. Sehingga harus dikonfirmasi terlebih dahulu,” jelas Enny.
Selain itu, imbuh Enny, ada nakes yang tidak bisa dilakukan vaksinasi sekitar 60 orang. Yaitu, karena mereka sedang hamil, menyusui, punya penyakit jantung, comorbid dan pernah terkonfirmasi Covid-19. (Islah)