APA itu “Healing Forest”, pernahkah Anda mendengar kata tersebut?, Healing Forest atau terapi hutan ini bisa menjadi cara baru untuk memulihkan stres baik fisik maupun mental. Suasana hutan yang alami memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh.
Healing Forest ini tengah menjadi tren dunia, terapi ini dilakukan dengan cara memasuki sebuah kawasan hutan, lalu membiarkan hutan tersebut terhubung dengan semua indra kita, seperti indra penciuman, pengecap, penglihatan, pendengaran, perabaan, dan gerakan.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dr Hikmat Ramdan, Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, kondisi alam Cisamaya Desa Pasawahan sangat tepat untuk dibuat menjadi Healing Forest.
Menurut penggagas Kampung Pasundan Cisamaya, Ida Tri Noviati saat diwawancara Kamis (04/03), tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Hikmat Ramdan ini melakukan penelitian sekitar satu minggu lamanya dari tanggal 7 sd 13 Desember 2020 di Cisamaya, dan hasilnya adalah kawasan hutan Cisamaya memiliki spot-spot yang bisa dijadikan untuk Healing Forest.
“Menurut mereka (para peneliti), tidak semua kawasan hutan punya spot untuk healing forest, menurut hasil research tersebut dengan teori Healing Forest, kondisi alam Cisamaya sangat perfect untuk dibuat healing, jadi bukan kita mendesign tempat atau hutan,” jelas Ida.
Dengan kondisi tersebut, Ida Tri Noviati berpikir, Kampung Pasundan Cisamaya nantinya tidak sekedar menjadi ekowisata yang diisi dengan kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap alam, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kesadaran lingkungan.
“Para peneliti ini orang-orang hebat, metode Healing Forest ini hasil penemuan Dr Hikmat Ramdan, belum pernah ditemukan sebelumnya, untuk menemukan metode ini beliau tidak begitu saja, tapi dengan waktu, biaya dan tenaga yang luar biasa,” ujar Ida menceritakan sosok Prof Dr Hikmat Ramdan sang penemu metode Healing Forest ini.
BACA JUGA: Desa Pasawahan Bangun Wisata Berkelanjutan
Namun Kampung Pasundan Cisamaya juga akan didorong menjadi lokasi wisata Healing Forest dikarenakan secara alam sudah sangat sempurna, hanya butuh sedikit polesan untuk merapihkannya. “Nanti kita akan siapkan SDM-SDM untuk itu, kita akan berikan pelatihan kepada mereka,” lanjut Ida.
Ida meyakini, seiring dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, keinginan masyarakat untuk berwisata ke alam akan semakin meningkat, pilihan wisata Healing Forest ini akan banyak diminati, terapi hutan dengan pergi menuju kawasan konservasi alam dan menikmati lingkungan sekitarnya. “Kita akan persiapkan dengan matang Healing Forest di Cisamaya ini.” pungkasnya. (Aqeel/SC)