Ajak Kader Beri Kesempatan Luthfi Selesaikan Tugas hingga Selesai Masa Jabatan
KABUPATEN CIREBON, SC- Kader senior PKB Kabupaten Cirebon, Fahrur Rozi meminta agar para kader tidak ada yang mempersoalkan kursi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon yang saat ini dijabat H Moh Luthfi. Pasalnya, pasca-Muscab PKB yang tidak lagi memilih Luthfi sebagai ketua DPC berkembang spekulasi penggantian ketua DPRD Kabupaten Cirebon.
“Saya mengimbau, hentikanlah. Kalau masih ada, saya pasang badan untuk Luthfi,” kata Fahrur Rozi, belum lama ini.
Mantan anggota DPRD tersebut mengajak para kader untuk mereview fungsi jabatan pimpinan DPRD agar dapat lebih bermanfaat bagi partai.
“Kalau selama setahun ini dirasa belum ada manfaatnya atau lemahnya kontrol DPC kepada ketua dewan, ya nanti kita desain polanya agar lebih bermanfaat untuk partai,” ujarnya.
Menurutnya, ketua DPRD bisa termonitoring oleh DPC, baik dari sisi kenerja maupun pengambilan keputusan-keputusan politik. Terlebih hingga saat ini, kata dia, belum ada fakta integritas pimpinan, harus dibuatkan. Tujuannya, agar ketua dewan memiliki loyalitas dan komitmen politik membangun PKB.
“Jangan semaunya sendiri, karena legalitas pimpinan kan bukan dari hasil perolehan suara pribadi tapi dari proses keputusan politik yang telah disepakati oleh institusi partai melibatkan beberapa pengurus dalam rapat pleno,” katanya.
Demikian pun, sambung dia, ketika belum ada rapat pleno terkait pakta integritas pimpinan, pengurus DPC yang baru, akan mengadakan rapat pleno kembali. Tujuannya, lanjut dia, menyusun drafnya, untuk disepakati dan ditantangani oleh ketua DPRD.
“Itu tugasnya ketua DPC baru, setelah pelantikan pengurus nanti. Karena pakta integritas untuk pimpinan tidak hanya diberlakukan saat ini saja, periode sebelumnya juga begitu. Seperti kepada Ibu Yuningsih,” ucapnya.
Ia menyebutkan, sejarah PKB tidak ada pimpinan dewan, dikudeta di tengah jalan. Misalnya, kata dia, Alm H Takbir dan Alm Abdullah Masrur ketika menjabat Ketua DPC termasuk dirinya ketika menjabat pimpinan dewan yang sedang menjalani tugas, tidak diganggu sampai akhir masa jabatan.
“Kader-kader PKB etika politiknya sudah terlatih dengan baik,” katanya.
BACA JUGA: Tak Lagi Jabat Ketua DPC PKB, Kursi Ketua DPRD Berpeluang Diganti
Hal itu, menurut dia, wajar ketika dulu muncul isu pergantian pimpinan DPRD. Karena ada istilah kalah menang prosesnya melalui kontestasi Muscab, lewat pemilihan. Khususnya pimpinam dewan yang nyalon terus kalah, bagi yang kalah pasti galau meskipun di PKB Cirebon belum terjadi.
“Sekarang, tidak ada istilah kalah menang, yang ada istilah terpilih dan tidak terpilih. Mengingat keputusannya diserahkan ke DPP. Sehingga baik Ketua Dewan dan Ketua DPC, dari sisi prosesnya sama saja dan sama-sama mendapatķan mandat dari DPP untuk menjalankan amanat partai,” pungkasnya. (Joni)