KABUPATEN CIREBON, SC – Puluhan pelayan publik di wilayah Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar di Gedung Serbaguna Olahraga (GOR) Desa Kedungjaya, Senin (15/3/2021).
Camat Kedawung, Teguh Supriyadi SSos mengatakan, pelaksanaan vaksinasi sudah berlangsung dari Jumat (12/3/2021) kemarin.
Menurut Teguh, sasaran vaksinasi 1.050 orang yang terdiri dari pelayanan publik seperti pegawai kecamatan, para kepala UPT, kepala sekolah dan guru-guru, kuwu, BPD, perangkat desa dan ada juga pelayanan publik swasta.
“Vaksinasi ini bertujuan untuk menumbuhkan imunitas pada tubuh kita. Ternyata selama ini yang ditakutkan masyarakat itu adalah hoaks. Buktinya begitu kita targetkan sebanyak 1.050 ternyata semua sangat antusias bahkan tadi ada tiga tokoh masyarakat yang datang tidak masuk dalam sasaran awal. Dia datang mendaftarkan diri dan kita pun melayani,” kata Teguh.
Sebelum menjalani vaksinasi, terlebih dahulu para peserta harus diskrining dahulu yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Bagi yang punya penyakit bawaan, lanjut Teguh, tidak bisa divaksin.
“Ini adalah vaksinasi tahap pertama dan untuk tahap kedua akan dilakukan 14 hari setelah vaksinasi yang pertama. Kita berharap berjalan sukses,” katanya.
Teguh mengaku telah divaksin. Ia bahkan merupakan contoh pejabat yang sudah divaksin.
“Saya sudah divaksin dan menjadi contoh yang lain ternyata tidak ada efek apa-apa. Ayo divakisn,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Kedungjaya, Susilowadi mengatakan, sangat mendukung program vaksinasi yang diadakan pemerintah. Menurutnya, vaksinasi untuk menambah imunitas dan mencegah tertular virus Covid-19.
“Saya berharap agar semua masyarakat jangan takut untuk divaksin supaya pandemi ini cepat berlalu,” katanya.
BACA JUGA: Pegawai Kecamatan Plered dan Kuwu Divaksin
Hal senada diungkapkan salah satu kepala sekolah, Reni. Ia mengaku sangat mendukung dengan adanya kegiatan vaksinasi ini karena merupakan ikhtiar dari pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
“Dari sekolah kami semua ada sebanyak 39 guru terdaftar. Hanya ada yang sedang hamil empat orang jadi yang empat orang tidak bisa mengikuti kegiatan ini,” katanya. (Vicky)