KOTA CIREBON, SC- Buntut pandemi Covid-19, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Selter Pusat Jajanan Cirebon (Pujabon) Jl Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon berhenti jualan dan memilih profesi lain. Hal itu terjadi, sebab menurunnya pengunjung sehingga omzet yang didapat pun turun drastis.
Sejumlah pelaku PKL di saat pandemi Covid-19 ini memang sangat terpukul. Tak hanya itu, dengan penerapan PPKM ini membuat mereka semakin merana, lantaran hasil dari usahanya itu dirasa jauh dari kata cukup.
Hal itu diutarakan oleh salah seorang pedagang di Selter Pujabon, Umiyati kepada Suara Cirebon. Menurutnya, menurunnya jumlah pengunjung di Selter tersebut dikarenakan adanya penerapan PSBB atau PPKM yang dinilai menyulitkan para pelaku PKL untuk meraih keuntungan besar.
“Sekarang lagi sepi, kita sebagai pedagang harus sabar, kalau saya di sini masih baru, sekarang pengunjung juga mungkin sebagian pada takut, jadi mungkin mereka lebih memilih diam di rumah,” paparnya kepada Suara Cirebon, Sabtu (20/3/2021).
Menurutnya, meski saat ini di selter tersebut sepi dari pengunjung, namun para pelaku PKL setempat tak pernah terhenti untuk menarik para pengunjung dengan menghadirkan live musik dangdut.
“Kita di sini memakai komunitas, jadi siapa yang punya teman yang banyak, baru bisa ditarik ke sini. Yang hadir di sini ini kebanyakan pedagang semua,” paparnya.
Kendati demikian, tak sedikit para pelaku setempat yang lebih memilih berpindah tempat dan mencari profesi lain, yang dinilai keuntungannya lebih besar daripada jualan di tempat tersebut.
“Sekarang banyak yang kosong untuk meninggalkan tempat yang seperti ini, memang sepi. Yang berpindah sepertinya minggu kemarin. Alasannya karena sepi, dan penghasilan kurang. Tadinya pedagang ada 30, sekarang bagian belakang hampir kosong,” ujarnya.
Dia pun berharap, ke depannya selter Pujabon itu semakin banyak pengunjung lagi dari berbagai kalangan, dan omzetnya pun kian bertambah lagi seperti sedia kala sebelum adanya pandemi Covid-19.
Senada, pedagang lain di selter tersebut, Rita juga mengatakan, penurunan pengunjung dan omzetnya itu lebih terasa belum lama ini. Dia mengaku pengunjung yang dia layani saat ini masih bisa dihitung oleh jari.
“Kalau dibilang turun namanya orang jualan, tapi dibandingkan dengan sebelumnya, sekarang itu lebih kerasa. Kalau pembeli sekarang bisa kehitung jari sekitar 9-10 pembeli. Sebelumnya mah sampai kewalahan,” ujarnya.
Meski demikian, Rita pun masih bersyukur. Pasalnya, untuk kebutuhan hidupnya dari hasil jualannya itu masih bisa terpenuhi, walaupun tidak lebih banyak dari sebelumnya.
“Untuk kebutuhan lumayan tercukupi. Sekarang dapat 150 ribu saja sudah Alhamdulillah. Harapannya semoga ke depannya Pujabon bisa lebih ramai lagi pembelinya, korona cepat hilang, dan kembali normal,” harapnya.
BACA JUGA: Polres Ciko Sisir Keramaian Tengah Malam
Adapun, melihat kondisi yang semakin sepi itu, dia menyebutkan bahwa ada beberapa temannya yang memilih berhenti dan berpindah profesi lain.
“Yang berhenti ada yang karena panggilan kerja lain, sakit, pindah jualannya ke CSB, dan lainnya,” pungkasnya. (Yusuf)