KOTA CIREBON, SC- Buntut pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada semua sektor yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah sektor keagamaan terkhusus ibadah haji tahun 2021 yang masih belum ada keputusan dari Pemerintah Arab Saudi
Kepala Kemenag Kota Cirebon, Drs H Moh Ahsan MAg, melalui Humas Kemenag Kota Cirebon, H Arif Arofah mengatakan, keputusan mutlak mengenai penyelenggaraan ibadah haji berada di Pemerintah Arab Saudi.
“Pemerintah Indonesia tidak bisa membuat kebijakan sendiri terkait ibadah haji. Jadi lampu hijau dan lampu merahnya ada di Pemerintah Arab Saudi,” kata Arif kepada Suara Cirebon, Rabu (24/3/2021).
Kendati demikian, Pemerintah Indonesia telah mengatakan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi akan segera diumumkan. Menurutnya, ada tiga kemungkinan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 dengan berbagai pertimbangan.
“Tetap pilihannya ada tiga, pertama menunda lagi seperti tahun 2020, kedua memberangkatkan semuanya dan ketiga memberangkatkan sebagian dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Arif menegaskan, Kemenag RI melalui Biro Urusan Luar Negeri Direktorat Haji tetap intens berkoordinasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Karena saya kira Pemerintah Arab Saudi tidak bisa berbicara menyampaikan kebijakan terlalu jauh-jauh hari, paling lambat antara bulan Ramadhan dan Syawal jadi atau tidaknya keputusan ibadah haji 2021,” katanya.
Sementara itu untuk ibadah umrah, kata Arif, masih berjalan dengan adanya pembatasan kuota dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Serta harus melakukan karantina terlebih dahulu selama 14 hari.
“Untuk jemaah umrah Kota Cirebon masih bisa mengikuti ibadah umrah, dengan persyaratan yang ketat dari Pemerintah Arab Saudi. Yaitu salah satunya harus dikarantina selama 14 hari baik sebelum berangkat ke Arab maupun setibanya dari Arab Saudi,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemerintah Arab belum Beri Kepastian, Kemenag Siapkan Tiga Skema Ibadah Haji Tahun 2021
Mengenai jemaah umrah, kuotanya masyarakat Kota Cirebon sedikit, jadi tidak terlalu terlihat antusiasnnya.
“Adapun untuk kuota umrah akan berkaitan dengan keluar atau tidaknya visa, jadi itu tergantung pihak kedutaan Arab Saudi. Jadi benar-benar kita itu ibaratnya cuman sebagai tamu ke rumah orang, jadi terserah tuan rumahnya saja,” pungkasnya. (Yusuf)