SISWA jebolan SMK sering dikambinghitamkan sebagai penyumbang angka pengangguran. Padahal, semangat lahirnya SMK ialah kemudahan mendapat pekerjaan bagi lulusannya. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, saat peluncuran program Pemprov Jabar, SMK Mbangun Desa di SMK 1 Gunung Jati, Jalan Ki Gede Mayung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Kamis (25/3/2021).
Uu mengatakan, di Jawa Barat sebanyak 43 persen pengangguran merupakan jebolan SMK. Hal tersebut lantaran para lulusan sekolah kejuruan itu lebih memilih bekerja di kota ketimbang di daerah asalnya.
Menurut Uu, Pemprov Jabar khawatir bila pemikiran para siswa tersebut masih diterapkan. Lapangan pekerjaan akan semakin sulit didapatkan sehingga menimbulkan permasalahan sosial lebih luas.
“Jebolan SMK harus kembali ke desa, karena di sana banyak potensi, mulai dari pariwisata hingga yang lainnya. Saat ini, saya lihat sekolah hanya membanggakan infrastrukturnya, bukan kualitas lulusannya,” tegas Uu.
Melalui program SMK Mbangun Desa ini, sambung Uu, kepala sekolah diharapkan bisa mengarahkan lulusannya untuk kembali ke desa masing-masing, guna mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama tiga tahun menimba ilmu.
“Kepala sekolah harus mampu memberikan pemahaman, bagaimana lulusannya supaya bisa menciptakan lapangan kerja. Sesuai dengan program gubernur yaitu Desa Juara, di mana kerja di desa tetapi rejekinya kota,” katanya.
BACA JUGA: Komisi IV Minta Jaminan Sosial Buruh Diselesaikan
Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron, MAg meminta lulusan SMK di Kabupaten Cirebon bisa bekerja dan membangun Kabupaten Cirebon. Menurutnya, Kabupaten Cirebon memang memiliki banyak potensi yang harus terus digali.
“Kami minta lulusan SMK harus meningkatkan kemampuan, sehingga memiliki daya saing. Beberapa waktu lalu kami sudah tegaskan, agar perusahaan menyerap tenaga kerja lokal,” kata Imron.
Untuk diketahui, SMK 1 Gunung Jati merupakan salah satu sekolah kejuruan negeri yang ada di Kabupaten Cirebon. Dimana, sekolah tersebut memiliki beberapa jurusan untuk meningkatkan kompetensi keahlian. Beberapa jurusan tersebut di antaranya, teknik bangunan, kriya kreatif batik dan tekstil, teknik dan bisnis sepeda motor, multimedia, teknik pengelasan, hingga desain dan informasi. (Islah)