KOTA CIREBON, SC- Revitalisasi Alun-alun Kebumen Kota Cirebon, dinilai tidak memiliki konsep yang jelas termasuk konsep budaya lokal. Pasalnya, ornamen yang ada tidak satu pun yang mencermin budaya Cirebon.
Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati menilai, revitalisasi Alun-alun Kebumen tidak memilik estetika yang jelas, termasuk grand desainyya.
“Proyek yang menjadi prioritas Pemkot ini sangat kami sayangkan, secara desain tak ada konsep yang berunsur budaya lokal Cirebon,” kata Fitria di ruangan kerjanya, Jumat (27/3/2021).
Menurutnya, Kota Cirebon salah satu daerah di Wilayah III yang memiliki unsur budaya dan sejarah yang sangat melekat, sehingga sangat disayangkan proyek yang menggunakan APBD ini tidak menampilkan konsep budaya Cirebon.
“Akan kami bahas kembali dengan komisi II dan mengundang dinas terkait. Barangkali masih bisa ditambahkan entah dengan hiasan megamendung atau dengan ornamen khas Cirebon lainnya,” katanya.
Sependapat dengan Fitria, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Shariar menilai, selain tidak memiliki konsep budaya lokal, desain Alun-alun Kebumen tidak ada unsur modernnya.
“Jangan sampai proyek ini menjadi proyek asal-asalan, itu yang tentunya tidak kami inginkan. Sudah terlihat tidak modern, unsur budaya lokal juga tidak ada,” tegas Watid.
BACA JUGA: Alun-alun Kebumen Dinilai Kurang Muatan Lokal
Watid juga menilai, revitalisasi Alun-alun Kebumen belum ada upaya yang maksimal, terlihat pekerjaan pun masih sedikit, dan belum optimal sebab fakta di lapangan belum tuntas.
“Kalau fisik, laporan yang kami terima dari DPUPR itu sudah 98 persen tapi menurut kami baru 95 persen, masih ada yang perlu diperbaiki, termasuk konsep tadi,” ujar politis Nasdem itu. (Surya)