CIREBON, SC- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon akan menjadi destinasi pendidikan Islam dunia. Demikian disampaikan Wakil Rektor III kampus setempat, Dr H Ilman Nafi’a MAg di sela-sela Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang Kerja Sama PTKIN di Bandung, Senin (29/03/2021).
Namun, kata Ilman, hal itu dapat terwujud jika seluruh elemen sivitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon memiliki sinergitas kerja, kompetensi, dan integritas yang kuat.
Selain itu, jelas dia, menyongsong transformasi kampus ini menjadi UIN Syekh Nurjati Cirebon dengan mandat khusus, yaitu berbasis siber atau Cyber Islamic University, sangat membutuhkan energi positif dan kuat dari seluruh sivitas akademika kampus keagamaan Islam negeri satu-satunya di wilayah III Cirebon ini.
“Ada beberapa pendekatan untuk menciptakan kondisi itu. Pertama, dikondisikan atau by design, bahwa seluruh civitas akademika dipersiapkan, dilatih untuk menyongsong kerja besar transformasi dengan mandat khusus itu, dari mulai dosen, mahasiswa, karyawan, satpam dan bahkan OB-nya,” katanya.
Kedua, lanjut Ilman, pendekatan natural atau alami. Bahwa, menurut dia, transformasi dengan mandat khusus tersebut akan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki energi dan kompetensi lebih.
“Maka secara alami mereka yang tidak memiliki kelebihan itu akan terpinggirkan dan tertinggal dalam seluruh aspek kerja,” paparnya.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat PTKI Dirjen Pendis, Muhammad Adib Abdushomad MAg PhD menyampaikan, esensi dari forum ini dalam rangka memperkuat kerjasama PTKIN, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
“Terutama atas kehadiran KMA (Keputusan Menteri Agama) Nomor 40 tentang kolaborasi luar negeri, pertukaran dosen, mahasiswa. Ini harus menjadi momentum IO (International Office) untuk menjadikan PTKIN sebagai destinasi pendidikan Islam dunia,” ungkapnya.
Untuk itu, Adib menerangkan, keberadaan mahasiswa luar negeri diharapkan menjadi duta ambassador untuk destinasi pendidikan Islam dunia. Dan hal ini membutuhkan pelayanan yang baik.
“Untuk itu, starting point untuk melakukan kolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam harus dilakukan secara sinergis, berkolaborasi,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kerja Sama PTKIN, Prof Dr Hj Ulfiah MSi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari wakil rektor bidang kerja sama dan internasional office PTKIN seluruh Indonesia beserta dekan, kepala biro, dan koordinator di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, kualitas kelembagaan dan kerjasama bagi wakil rektor bidang kerja sama dan international office,” jelasnya.
Bahkan, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr H Mahmud MSi menegaskan, menjadikan PTKIN sebagai destinasi pendidikan Islam dunia harus dimulai dari peningkatan, penguatan bidang kerja sama dan kelembagaan di dalam dan luar negeri.
Dari forum ini, lanjut dia, melalui bidang kerja sama dan international office, PTKIN akan terlibat aktif untuk menciptakan perdamaian dunia melalui pendidikan yang berbasis pada prinsip-prinsip moderasi beragama yang ada di kampus Islam.
“Dengan memiliki komitmen bersama untuk sama-sama bekerja dan melakukan kerja sama kehadiran PTKIN harus menjadi solusi atas ketertinggalan pendidikan di dunia Islam,” tegasnya.
BACA JUGA: Gelar Wisuda XXII, Rektor IAIN Cirebon Paparkan Pendidikan Integratif Dasar Transformasi ke UIN
Adapun narasumber yang akan hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Dr H M Ali Ramdhani STP MT, Direktur PTKI, Prof Dr Suyitno MAg, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemenag, Drs M Mudhofir MSi.
Kemudian, Atikbud Berlin Jerman, Prof D Ardi Marwan, Atikbud Riyadh, Prof Achmad Ubaidillah MA PhD, Atikbud KBRI Cairo Mesir, Prof Dr Bambang Suryadi, Counsellor KBRI Alger, Ahmad Fachmi Sulthon, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Dirjen Pendis, Muhammad Adib Abdushomad MAg PhD. (Arif)