KABUPATEN CIREBON, SC- Pandemi Covid-19 yang mewabah lebih dari satu tahun ini telah membuat banyak sektor terdampak, termasuk di antaranya sektor ekonomi. Namun, dampak tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Desa Prajawinangun Wetan, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Sebaliknya, pandemi Covid-19 ini justru telah membuat sektor ekonomi di desa tersebut melesat signifikan.
Kuwu Desa Prajawinangun Wetan, Sutarno menyebut, peningkatan ekonomi di masa pandemi ini disebabkan karena mayoritas masyarakatnya beralih ke bidang usaha jual beli online. Keberhasilan usaha tersebut, terus di ketoktularkan antar masyarakat setempat sejak awal pandemi lalu.
“Barang yang dijualnya macam-macam, ada yang jual pakaian, sprei, perlengkapan salat sampai jual sandal juga ada,” ujar Sutarno kepada Suara Cirebon, Senin (29/3/2021).
Saat ini, kata Kuwu, sudah lebih dari 80 persen masyarakat Desa Prajawinangun Wetan yang menggeluti bisnis jual beli online tersebut. Makanya tak heran, predikat sebagai Kampung Online pun kini melekat di Desa Prajawinangun Wetan. Bahkan, Pemdes Prajawinangun Wetan sendiri telah mendeklarasikannya dengan membuat tulisan “Selamat Datang di Kampung Online” pada pintu masuk atau gapura desa setempat.
“Sebagai Kuwu saya merasa bangga dengan peningkatan taraf ekonomi masyarakat saya. Mereka yang dulu berjualan sayuran keliling, penjual bawang merah dan lainnya sekarang sudah menjadi pengusaha online dengan omzet puluhan juta,” papar Kuwu.
Dikatakan kuwu, untuk memastikan bisnis masyarakatnya berjalan secara sehat dan bisa terus berkelanjutan, pihaknya mengeluarkan SK kepada empat perangkat desanya untuk memantau aktivitas usaha tersebut. Hal itu dimaksudkam, agar aktivitas jual beli online bisa berjalan secara sehat dan terus berkelanjutan.
“Saya keluarkan SK untuk 4 perangkat desa yang tugasnya melakukan monitoring toko-toko (online, red) yang persaingannya tidak sehat, yang menjualnya asal-asalan. Alhamdulillah, sekarang sudah terkendali dan berjalan normal,” ucap Kuwu.
BACA JUGA: Penerima BPUM yang Memiliki Kredit Dianulir
Sementara itu, warga setempat dari RT 20 RW 02 yang baru menggeluti bisnis online selama empat bulan belakangan, Jasari (38), mengaku tertarik terjun ke bisnis online karena melihat saudara dan lingkungan sekitarnya sukses menjalani usaha tersebut.
Menurut Jasari, pada awal berjualan online, ia hanya mampu menjual 10 sampai 15 pcs per hari. Usaha tersebut terus ia tekuni, hingga akhirnya sedikit demi sedikit mulai nampak kemajuannya. “Sekarang sudah 350 sampai 400 pcs sehari dan omzet sudah sekitar 25 sampai 30 juta. Tapi saya kan ini masih baru, kalau yang sudah lama ya ribuan pcs,” ungkapnya. (Islah)