KABUPATEN CIREBON, SC- Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad kembali buka suara. Kali ini, terkait mencuatnya kabar seleksi jajaran direksi di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jati yang terkesan sembunyi-sembunyi.
Abraham pun kembali mengkritik Bupati Cirebon, H Imron. Abraham menyebut, informasi yang masuk kepadanya, ada nama keluarga Bupati yang diproyeksikan untuk menempati jabatan direktur utama (Dirut) di perumda air minum (PDAM) tersebut.
“Tahapannya, yang bersangkutan melalui jabatan direktur umum (Dirum) atau direktur teknik (Dirtek) sebagai batu loncatan, ketika jabatan dirut yang sekarang berakhir dalam beberapa bulan ke depan,” kata Abraham kepada Suara Cirebon, Selasa (30/3/2021).
Orang yang bersangkutan, lanjut Abraham, sebelumnya pernah menempati jabatan dewan pengawas (Dewas) di Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Abraham mengingatkan, jangan sampai ada nepotisme dalam rekrutmen jajaran direksi di perusahaan daerah.
“Pada dasarnya, dalam rekrutmen pejabat publik hendaknya harus proporsional dan profesional. Artinya apa? Disiplin ilmunya harus mumpuni, track recordnya harus sesuai dengan garapan institusi yang bersangkutan,” ujar Abraham.
Menurut Abraham, misalnya untuk menempati jabatan direksi di Perumda Air Minum Tirta Jati, minimalnya harus menguasai menajemen administrasinya. Dan juga, harus ada disiplin ilmu tentang masalah teknik.
“Jangan sampai akhirnya merugi lagi. Bisa tidak, supaya ada reward ada sumbangsih pemasukan PAD. Itu dulu sebagai konsep dasarnya dulu, satu,” katanya.
Yang kedua, dirinya sangat sependapat bahwa DPRD Kabupaten Cirebon harus melakukan sebuah kontrol pengawasan terhadap penyelenggaraan open bidding di Perumda.
“Jangan ada vested interest terselebung, karena kompetitornya tidak terakomodir akhirnya ‘ngacapara’, bahwa ini tidak profesional, bahwa ini tidak memiliki integritas. Sementara, titipan dirinya tidak terakomodir, jangan itu,” ungkapnya.
Abraham juga mendukung pernyataan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa, agar proses seleksi direksi PDAM Kab Cirebon itu dilakukan transparan.
“Tapi jangan sampai H Mustofanya sendiri punya jago yang tidak terakomodir jagonya tersebut,” ujarnya.
Abraham menegaskan agar open bidding jajaran direksi di Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon ini harus diumumkan ke publik, melalui media massa dan tahapan rekrutmennya pun harus jelas.
“Jangan sampai karena titipan bupati, itu yang dijagokan dan diloloskan. Ini sudah nepotisme kalau begitu caranya,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan agar rapat kerja antara Komisi II dengan Bagian Perekonomian dan Perumda Tirta Jati sebelumnya, harus betul-betul ditindaklanjuti. Sebab, kata dia, sejauh ini belum ada transparansi dalam penyelenggaraan rekrutmen jajaran direksi di Perumda tersebut.
“Belum terbuka, apalagi diduga ada titipan itu, masih saudaranya bupati,” tandasnya.
BACA JUGA: PDAM Tirta Jati Kesulitan Cari Sumber Air
Diberitakan sebelumnya, Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon meradang. Pasalnya, seleksi pengisian jabatan dewan pengawas (Dewas), direktur teknik (Dirtek) dan direktur umum (Dirum) di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jati, terkesan tertutup.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa mengatakan, meski tahapan seleksi sudah dimulai sejak beberapa minggu lalu, namun tidak ada sama sekali pemberitahuan ke dewan. Oleh karena itu, ia menyebut, seleksi tersebut terkesan tertutup dan sembunyi-sembunyi, sehingga membuat kecurigaan. (Joni)