CIREBON, SC- Seorang penyandang tunanetra, Carlan berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan S3-nya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Calon doktor pertama jebolan kampus setempat ini pun telah menjalani sidang terbuka, Jumat (12/3/2021).
Program studi yang diambil Carlan untuk menyelesaikan S3-nya, yakni Pendidikan Agama Islam. Carlan dicecar pertanyaan dan sanggahan atas presentasinya oleh 9 penguji. Di antaranya, Prof Dr H Abdurrachman Mas’ud MA dan Prof Dr H A Aziz Fachrurrozi MA yang bertindak sebagai penguji II.
Sebelumnya, Carlan menjalani sidang tertutup pada Senin (25/3/2021) lalu. Dalam kesempatan itu, Carlan diuji oleh penguji internal, yaitu Prof Dr H Adang Djumhur MAg dan Prof Dr H Jamali, serta diuji oleh penguji eksternal, yaitu Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud MA melalui zoom.
Saat sidang tertutup itu, disaksikan oleh Ketua Sidang, Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg dan Sekretaris Sidang, H Didin Nurul Rosidin MA PhD.
Pembimbing utama dalam disertasi yang digarap Carlan yaitu Prof Dr H Cecep Sumarna MAg, Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg (Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon) sebagai Pembimbing 1 dan Dr Siti Fatimah MHum sebagai Pembimbing 2.
Dia memulai bimbingan sejak semester 1 secara informal. Hasil bimbingan itu dia rekam dalam memori kemudian ditulis ulang oleh orang dekatnya.
BACA JUGA: Keberagaman Cigugur Menjadi Daya Tarik Disertasi Elon
Disertasi Carlan mengangkat tema keberagaman dengan judul “Implementasi Model Pendidikan Nilai Multikultural dalam Membentuk Sikap Keberagaman Masyarakat (Studi Kasus di Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat).
Carlan mengaku, tema keberagaman dia pilih lantaran prihatin dengan perilaku kekerasan atas nama agama dan tindak intoleransi yang masih terjadi. Cigugur, Kuningan menurutnya bisa jadi contoh praktik hidup yang mencerminkan harmoni dalam keberagaman. (Arif)