KABUPATEN CIREBON, SC- Hari jadi Kabupaten Cirebon yang baru saja diperingati pada 2 April kemarin, kembali dikritisi pihak-pihak tertentu. Ada yang menyebut, hari jadi Kabupaten Cirebon bukan 2 April, tapi tanggal 1 Muharam. Namun, pihak lain juga menyebut, hari jadi Kabupaten Cirebon secara rasional sudah benar, yakni tanggal 2 April.
Hal itu dikemukakan Bupati Cirebon, H Imron MAg, saat mengomentari polemik hari jadi Kabupaten Cirebon yang kembali ramai diperbincangkan. Sebagai Bupati, Imron mengatakan, tidak mau begitu saja mendukung atau menyetujui salah satu pihak tentang tanggal hari jadi tersebut. Ia mengaku akan mencari tahu faktanya terlebih dahulu.
“Karena ada yang mengkritisi, jadi ya lebih baik didiskusikan,” kata Imron kepada Suara Cirebon, Sabtu (3/4/2021) kemarin.
Untuk mencari fakta sejarah tersebut, pihaknya akan mendiskusikannya dengan mengundang sejarawan, budayawan dan para intelektual.
“Jadi generasi sekarang ini kita mengoreksi generasi terdahulu kalau memang ada ketidaktepatan. Karena hari jadi Kabupaten Cirebon ada dua pendapat, ada yang 1 Muharam dan ada yang 2 April,” kata Imron.
Ia menegaskan, jika dari hasil diskusi nanti kemudian diketahui fakta sejarah sebenarnya dan sepakati tanggal hari jadi harus diubah, maka ia pun mengaku sepakat tanggal hari jadi Kabupaten Cirebon diubah.
“Kalau memang hari jadi kabupaten perlu diubah ya kita ubah. Ini untuk mendidik generasi mendatang. Tapi bukan sekedar keinginan memperbaiki (mengubah, red), tapi harus berdasarkan fakta secara ilmiah,” tegas Imron.
Meski demikian, secara logika dirinya juga mengamini pihak yang mempertanyakan perbedaan hari jadi antara Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon yang terpaut cukup jauh setelah ada pemekaran wilayah. Ia menyebut, rumah dinas bupati atau pendopo yang sampai saat ini berada di Jalan Kartini Kota Cirebon, adalah salah satu bukti berdirinya Kabupaten Cirebon. Harusnya, kata dia, usia Kabupaten Cirebon juga tidak lebih muda dari Kota Cirebon.
“Antara Kota dan Kabupaten Cirebon kok beda, bahkan hari jadi Kota Cirebon lebih tua, kan tidak rasional. Makanya banyak yang mengkritisi. Ternyata, katanya kalau hari jadinya Kabupaten Cirebon ini mengambil dari sejarah yang katanya karena tidak membayar upeti kepada penguasa. Karena memang itu antara cucu dan kakek, masa harus bayar upeti. Tapi kalau Kota Cirebon, hari jadinya diambil dari babad Cirebon,” papar Imron.
Sementara itu, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan, menyampaikan, rencana diskusi membahas hari jadi Kabupaten Cirebon akan dilaksanakan setelah perayaan HUT ke 539 selesai.
BACA JUGA: Pertama di Indonesia, Pegiat Radio Amatir di 100 Negara Terlibat di HUT Kabupaten Cirebon
Sedianya, kata Nanan, diskusi tersebut akan diselenggarakan sebelum perayaan hari jadi kemarin. Bahkan, diskusi mencari fakta sejarah tersebut sudah masuk dalam pembahasan rapat panitia hari jadi ke 539 Kabupaten Cirebon.
Namun, karena ada beberapa faktor yang menjadi kendala, maka diskusi dipastikan setelah perayaan hari jadi.
“Paling setelah (perayaan hari jadi, red) ini. Ya nanti kita akan mengundang sejarawan, budayawan dan para intelektual dari akademisi,” ujarnya. (Islah)