KOTA CIREBON, SC – Komisi II DPRD Kota Cirebon mendesak pihak Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata untuk menekan tingkat kebocoran pada pipa distribusi. Pasalnya, setelah reservoir yang berkapasitas 9.000 meter per kubik serta jaringan distribusi utama (JDU) berdiameter 600 milimeter diaktifkan, masih saja ditemukan kebocoran pipa.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Ir H Watid Sahriar MBA mengatakan, meski reservoir PDAM itu telah diaktifkan, namun belum dapat secara optimal. Hal itu karena, masih banyak jaringan pipa yang rusak namun tetap digunakan.
“Jaringan pipa di Kota Cirebon sudah banyak yang rusak karena usianya sudah tua. Sebelum reservoir di Plangon difungsikan, kebocoran belum terlalu terdeteksi karena tekanannya rendah. Setelah dioperasikan, kelihatan banyak sekali titik-titik kebocorannya,” kata Watid kepada Suara Cirebon, Rabu (14/4/2021).
Atas dasar itu, kata Watid, Komisi II DPRD meminta kepada PDAM untuk menyusun rencana kerja jangka pendek dan panjang dalam menuntaskan masalah kebocoran pipa.
Menurut Watid, rencana kerja itu mutlak ada untuk melihat progres dan capaian program sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Cirebon.
“Kami sih minta dipercepat saja program kerja yang tepat sasaran selama satu hingga dua tahun, agar capaian program SPAM ini bisa benar-benar dirasakan warga Kota Cirebon. Yang terpenting target mengurangi angka kebocoran,” tutur Watid.
BACA JUGA: PDAM Tirta Jati Kesulitan Cari Sumber Air
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari SE MM mengatakan, Komisi II DPRD mendukung dan merekomendasi untuk membuat rencana program kerja jangka pendek dan jangka panjang agar konsekuen menjalankan upaya lanjutan setelah reservoir di Plangon difungsikan.
Disebutkan, rencana jangka pendek yang dilakukan adalah masih berupaya memperbaiki kebocoran pipa saluran. Menurutnya, PDAM sudah berhasil menekan angka kebocoran 37 persen. Sementara untuk target jangka panjang, akan memaksimalkan fungsi reservoir dan menambah sumber air baru dari Waduk Jatigede, Sumedang.
“Fokus kami memaksimalkan fungsi reservoir. Agar distribusi air bersih bisa dioptimalkan ke warga Kota Cirebon. Termasuk dengan cara menekan tingkat kebocoran. Rencananya, jika sudah optimal kami akan menambah 7.000 pelanggan,” kata Sopyan. (Surya)