KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintahan Desa (Pemdes) Kudukeras, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, siap menanggung biaya hidup warganya yang terpapar Covid-19. Hal itu dilakukan agar warga yang terpapar Covid-19 bersedia menjalankan isolasi madiri sehingga tidak menulari ke warga lainnya. Demikian disampaikan Kuwu Kudukeras, Suratno saat ditemui Suara Cirebon, Rabu (14/4/2021) kemarin.
Suratno mengatakan, selaku satgas Covid-19 di tingkat desa pihaknya serius mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 tersebut. Pihaknya menyediakan fasilitas ruang Isolasi mandiri, dan semua kebutuhan hidup selama menjalani masa isolasi warga terpapar Covid-19 akan ditanggung oleh Pemdes.
“Kami serius mencegah penyebaran Covid-19 ini. Sebagai antisipasi Pemdes Kudukeras menyediakan fasilitas isolasi mandiri termasuk biaya hidupnya. Semua ditanggung Pemdes Kudukeras. Tapi jujur saja saya sangat berharap tidak ada warga kami yang terpapar Covid-19,” kata Suratno.
Ia menyebut upaya yang dilakukannya satgas Covid-19 tingkat desa tersebut, mendapat dukungan berbagai pihak mulai karang taruna, ormas dan LSM, serta berbagai unsur lainnya.
“Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 lebih kami utamakan, apalagi didukung oleh beberapa elemen masyarakat, bahkan ada juga organisasi kemasyarakatan yang membuat hand sanitazer dari bahan herbal dan itu kita dukung untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat kami,” ujarnya.
Dijelaskan Suratno, bila tempat isolasi di rumah sakit maupun tempat khusus yang disediakan pemerintah daerah sudah penuh, pihaknya telah menyediakan kamar khusus di dalam balai desa untuk ruang isolasi pasien Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Tetapi kalau mau melakukan isolasi di rumahnya kami juga tidak melarang asalkan sesuai SOP ruang isolasi dan kami akan mengirimkan logistik kebutuhan makan baik untuk pasien maupun keluarganya,” terang Suratno.
Suratno menjelaskan, memasuki bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, dimungkinkan akan ada lonjakan kedatangan warganya dari luar daerah. Terkait hal itu, pihaknya telah membentuk satgas Covid-19 melalui PPKM mikro sampai di tingkat RT/RW dengan mendirikan posko pemantauan kedatangan warga dari luar daerah.
“Posko pemantauan warga yang datang dari luar daerah ini sudah dimuali sejak menjelang awal Ramadhan, karena adanya kekawatiran larangan mudik diberlakukan, maka posko-posko PPKM mikro telah disiagakan yang semuanya dibiayai oleh APBDes,” katanya.
BACA JUGA: Ramadhan, Satgas Covid-19 Desa Jatimerta tak Kendor
Pihaknya berharap warganya tetap semangat dan mematuhi protokol kesehatan.
“Kami harapkan warga untuk tetap melakukan prokes dengan melakukan 5M, untuk menjaga diri, keluarga dan orang-orang terdekatnya,” pungkasnya. (Baim)