KABUPATEN CIREBON, SC- Pergantian wajah baru Taman Pataraksa telah dinantikan masyarakat. Pasalnya, revitalisasi taman yang terletak di tengah-tengah area perkantoran Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Cirebon di kawasan Sumber itu sudah digaungkan sejak tahun lalu.
Bahkan, ada masyarakat yang sudah membayangkan wajah baru taman Pataraksa akan seperti Alun-alun Kejaksan milik Kota Cirebon dan Majalengka atau berbeda dari keduanya.
“Seperti apa ya nantinya Taman Pataraksa ini? Apa seperti alun-alun Kota Cirebon dan Majalengka? Apa lebih bagus atau…? Mudah-mudahan tahun sekarang sudah bisa dibangun,” ujar warga yang mengaku bernama Sinta (21) saat tengah berada di taman tersebut, Kamis (15/4/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Deny Nurcahya mengatakan, rencana revitalisasi Taman Pataraksa sudah pada tahap lelang Managemen Konstruksi (MK). Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp15 miliar.
“Informasi yang kami terima sih sudah masuk tahap lelang MK, mudah-mudahan tidak lama lagi,” ujar Deny.
Setelah selesai lelang MK, kata dia, selanjutnya adalah proses lelang. Jika lelang selesai, ia memperkirakan pengerjaannya bisa dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.
“Pokoknya dipastikan tahun ini masuk ke (anggaran, red) parsial. Juni insyaallah bisa digelar. Kita harapkan tidak ada refocusing. Karena kita berusaha agar bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Lelang juga harus cepat, tidak akan diulur-ulur,” terangnya.
Ia menjelaskan, konsep pembangunan Taman Pataraksa tetap mengambil tema daerah Kabupaten Cirebon sesuai Detail Engineering Design (DED) yang sudah ada.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berencana menyulap Taman Pataraksa Kabupaten Cirebon menjadi alun-alun serba guna. Tidak tanggung-tanggung, Pemprov Jabar siap mengalirkan anggaran untuk pembangunan alun-alun serba guna tersebut mencapai belasan miliar.
Team Leader pembangunan alun-alun Pataraksa, Firman Irmansyah mengatakan, konsep yang ditawarkan untuk pembangunan Taman Pataraksa ini adalah pembuatan alun-alun yang akan menggabungkan antara ruang publik umum se-Jawa Barat dengan kearifan lokal Kabupaten Cirebon.
“Kita memakai semua unsur desain dari lambang Kabupaten Cirebon yang dimasukan ke dalam desain kita. Dan fungsi utama alun-alun ini adalah dijadikan ruang publik umum bukan taman, yang di dalamnya akan ada kegiatan untuk keluarga, anak-anak, serta tempat wisata kecil-kecilan,” kata Firman usai rapat dengan SKPD terkait di ruang rapat Bupati Cirebon.
Dikatakan Firman, secara umum pihaknya mengadopsi konsep alun-alun ini dari visi misi Gubernur Jawa Barat yang dipadukan dengan kearifan lokal daerah setempat. Nantinya, desain alun-alun ini tidak ada yang mirip dimanapun se-Jawa Barat.
BACA JUGA: Stadion Mangkrak, Pemkab Cari Dana Pusat
“Fasilitas yang ada adalah kita sediakan ruang serba guna atau galeri, yang nantinya diisi oleh kegiatan masyarakat seperti menjual produk lokal akan ditampilkan di sini,” ujarnya.
Bahkan, alun-alun ini dapat dijadikan sebagai tempat transit jika ada tamu penting yang berkunjung di Kabupaten Cirebon.
“Nanti tamu penting ini di ajak ke alun-alun, karena ada ruang serba guna yang tertutup. Selain itu juga ada yang terbuka, untuk kegiatan upacara, senam dan lainnya,” tandasnya. (Islah)