KOTA CIREBON, SC- Bulan Ramadhan menjadi momen di mana harga bahan pangan mengalami lonjakan harga. Salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga pada tahun ini adalah daging ayam. Namun, beberapa penjual daging ayam mengaku, ada kenaikan harga yang dinilai cukup tinggi dibandingkan sebelum bulan Ramadhan, berpengaruh terhadap penurunan omzet yang didapat. Pasalnya, masyarakat lebih memilih bahan pangan yang harganya lebih murah.
Salah seorang penjual daging ayam di Pasar Kalitanjung, Harjamukti Kota Cirebon, Nur yang sudah tiga tahun berjualan mengatakan, omzet yang didapatnya pascakenaikan harga daging ayam khususnya semenjak bulan Ramadhan mengalami penurunan.
“Sekarang omzetnya jauh banget menurun dari tahun sebelumnya. Pokoknya lebih banyak nomboknya/buntungnya daripada untungnya. Soalnya tahu sendiri kan ayamnya sekarang lagi mahal, jadi itu bukan untung,” kata Nur kepada Suara Cirebon, baru-baru ini.
Nur menuturkan, harga daging ayam yang sebelum Ramadhan Rp32 ribu/kilogram (kg), sejak awal Ramadhan bisa mencapai Rp38 ribu hingga Rp40 ribu/kg.
“Sedangkan sebelum Ramadhan, paling mahal itu harganya Rp32 ribu sampai Rp35 ribu/kg-nya,” tuturnya.
Nur bahkan mengaku pendapatannya di bulan Ramadhan tahun ini tidak menentu. Menurutnya, keuntungannya paling bisa memenuhi buat kebutuhan hidup sehari-hari saja.
“Perkiraan penghasilan per hari itu pas balik modal saja kalau jualannya sedikit. Kalau ngambil ayamnya banyak, terus sisanya juga masih ada, jadinya nombokin. Kadang balik modal, kadang tidak. Sekarang paling jual 10-15 kilogram. Itu kadang habis kadang tidak. Sebelum Ramadhan bisa lebih dari 20 kilogram,” ungkapnya.
BACA JUGA: Penjual Takjil Tak Lagi Lesu, 300 Paket Ludes Terjual dalam Tempo Dua Jam
Nur berharap, harga ayam kembali turun dan bisa meraup keuntungan seperti sebelumnya.
“Yang jelas, yang beli itu sangat berkurang. Untuk saingan sama saja, yang jualan ayam sama-sama mengalami penurunan. Tahun ini turunnya (omzet) bukan setengahnya, bahkan lebih dari seperempatnya,” keluhnya.
Sementara itu, penjual daging ayam lainnya, Mulyati juga mengeluhkan atas kenaikan harga daging ayam yang mengakibatkan sepinya pembeli, dan omzet yang didapatnya berkurang. (Yusuf)