KOTA CIREBON, SC- Sebanyak 20 pesantren di Kota Cirebon sudah terdaftar dan siap untuk mengikuti program ‘One Pesantren One Produk’ (Opop) tahun 2021. Opop tersebut merupakan program yang digagas oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat sebagai salah satu program unggulan Pemprov Jabar.
Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Kota Cirebon, Riana mengatakan, sebanyak 20 pesantren di Kota Cirebon akan mengikuti program Opop 2021. Namun, lanjut Riana, dari 20 pesantren baru 13 pesantren yang sudah lengkap semua persyaratannya.
“Mudah-mudahanan kita bisa jadi juara seperti tahun sebelumnya. Bersyukur dengan terbitnya Undang-Undang atau Perda Pesantren, saat ini bantuan untuk pesantren sudah mulai merata,” kata Riana dalam sambutannya, Rabu (21/4/2021).
Adapun di tahun 2022 nanti, masih kata Riana, diharapkan pesantren bisa menjadi lembaga yang mandiri di berbagai sektor. Yaitu, tidak hanya mencetak kiai-kiai atau da’i saja di atas mimbar, tapi juga bisa memiliki jiwa entrepreneur.
“Kita harus menjemput semuanya dengan baik, karena kalau kita tidak menjemput, kita tidak akan mendapatkan yang baik. Semua harus bahu-membahu untuk kemajuan pesantren. Cita-cita kita yaitu mencetak lulusan pesantren yaitu ajengan yang bisa masuk ke sekolah-sekolah,” ungkapnya.
BACA JUGA: Penataan Kampung Wisata Arab Pecinan Dilanjut Tahun ini
Di kesempatan yang sama, Kabid Koperasi dan UKM DPKUKM Kota Cirebon, Syaefudin Jupri mengatakan, mendukung penuh terhadap pesantren di Kota Cirebon untuk mengikuti program Opop tersebut. Ia berharap agar dapat membawa dampak positif, sehingga pesantren pun bisa lebih mandiri khususnya dalam sektor ekonomi.
“Cita-cita kita, Kota Cirebon menjadi Kota Santri. Karena Kota Cirebon juga dikenal dengan Kota Wali, tentu program ini sangat baik untuk kembali memajukan pesantren, khususnya kemajuan ekonominya,” katanya. (Yusuf)