KABUPATEN CIREBON, SC- Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah (TPA) di Kabupaten Cirebon masih cukup lama. Untuk sementara, Pemkab Cirebon mendorong penanganan sampah, termasuk sampah liar, selesai di tingkat desa.
Upaya Pemkab tersebut, dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih saat terjun langsung di dua lokasi yang terdapat banyak sampah liarnya, yakni di jalur penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kuningan, tepatnya di Desa Kubang Kecamatan Talun dan di wilayah Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Selasa (18/5/2021).
Menurut Ayu –sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih, saat ini kondisi sampah liar di Desa Kubang sudah selesai dibersihkan. Sedangkan di Panguragan, masih butuh waktu sekira satu minggu untuk membersihkannya. Pasalnya, kondisi sampah liar yang memanjang sekitar 300 meter itu, sudah meluber ke badan jalan.
“Di Panguragan butuh alat berat untuk membersihkannya,” kata Ayu.
Dikatakan Ayu, setelah dilakukan pembersihan, dirinya meminta kepada pemerintah desa dan pihak terkait untuk melakukan pemagaran untuk mencegah masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal itu, sebagai upaya tindak lanjut dari hasil pembersihan yang sudah dilakukan.
“Lokasi TPS ilegal harus di pagar dan dibentuk satgas khusus di tingkat desa,” tegas Ayu.
Ia menjelaskan, selain melakukan pembersihan sampah di wilayah desa terkait, Satgas juga bertugas mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat.
“Kalau masyarakat banyak yang sadar, saya yakin Kabupaten Cirebon akan segera bisa mengatasi masalah sampah ini,” tandasnya.
BACA JUGA: Indeks Pendidikan Kabupaten Cirebon Urutan ke-25 dari 27
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya mengatakan, sampah-sampah yang berada di TPS liar di Kabupaten Cirebon jumlahnya ratusan. Pelan tapi pasti, pihaknya terus berupaya menghilangkan TPS liar dengan cara mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, sampah di TPS liar di wilayah Talun bukan dihasilkan oleh masyarakat, melainkan berasal dari pasar.
“Kemungkinan besar sampah ini dihasilkan oleh pengendara sepeda motor atau mobil yang membuang sampah sembari melintas,” kata Denny.
Sedangkan TPS liar di wilayah Panguragan, diakui Denny, baru akan dilakukan pembersihan besok (hari ini). Karena pembersihannya harus menggunakan alat berat dari dinas PUPR. Ia menargetkan, pembersihan sampah di Panguragan selesai dalam satu minggu.
“Setelah bersih lalu kita lakukan hal yang sama, yaitu pemagaran. Kemudian akan dilakukan penanaman pohon di lokasi tersebut,” pungkasnya. (Islah)