KOTA CIREBON, SC- Pandemi Covid-19 masih terus melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal itu tentu sangat berdampak terhadap para pedagang di sejumlah tempat.
Pada masa pandemi yang belum juga mereda ini, banyak kios-kios serta toko-toko yang mengalami gulung tikar. Salah satunya, sejumlah kios yang berada di lantai dasar Pasar Grosir Cirebon (PGC), yang terletak di jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon itu ditutup atau gulung tikar sementara pascalibur lebaran berakhir.
Salah satu pedagang, Sudrajat mengatakan, tutupnya kios-kios tersebut diakibatkan karena sepinya pengunjung. Tak hanya itu, tutupnya kios tersebut diduga disebabkan karena para pedagang sudah tidak mampu untuk membayar sewa kios.
“Ada juga kios yang disegel oleh PD Pasar, bahkan ada sebagian kios yang disewakan ataupun dikontrakan kembali,” papar Sudrajat.
BACA JUGA: Pengunjung Alun-alun Kejaksan Abaikan Kebersihan
Menurutnya, jauh sebelum pandemi Covid-19 pasar tersebut begitu ramai dikunjungi masyarakat.
“Sebelum hadirnya Covid-19, di sini masih ramai pengunjung walau hanya sekedar melihat-lihat,” katanya.
Sudrajat menambahkan, walupun hanya sekedar melihat-lihat, tapi ada juga pengunjung yang membeli beberapa barang. Meski demikian, pihaknya mengaku kesulitan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan di sini. Pasalnya, sedikitnya pengunjung yang membeli barang dagangannya.
“Pendapatannya menurun drastis, sebelum pandemi biasanya kami dapat Rp2.000.000 hingga Rp3.500.000, tapi semenjak pandemi, pendapatan kami menurun hingga 60%, untuk makan sehari-hari serta membayar kios saja kami sudah bersyukur,” jelasnya.
Sebab sepinya pembeli, kata Sudrajat, pedagang banyak yang pindah kios, bahkan ada juga yang gulung tikar.
“Mudah-mudahan saja pandemi ini, cepat menghilang dan bisa beraktivitas seperti sediakala,” tandasnya. (Yusuf)