KABUPATEN CIREBON, SC- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menargetkan vaksinasi dosis kedua pada tahap dua selesai pada bulan Juni 2021 ini. Dimana, vaksinasi tahap kedua ini menyasar kalangan lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik termasuk para pekerja ojek online (ojol).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, mengatakan, khusus untuk kalangan ojol dalam hal ini Grab, vaksinasi dilakukan karena sudah ada permohonan sebelumnya.
“Sasaran ojol dan lansia ini memang sebelumnya sudah dirapatkan dengan Bu Wabup,” ujar Enny, Rabu (19/5/2021).
Namun, pihaknya mensyaratkan pengemudi ojol harus membawa dua lansia saat akan divaksin. Sejauh ini, Enny menyebut syarat tersebut sudah dijalankan oleh para pengemudi (driver) ojol. Meskipun memang masih ada ojol yang belum bisa menunaikan syarat tersebut. Sehingga hal itu menjadi “utang” yang harus dibayar di sisa waktu pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini.
“Syaratnya kan harus membawa dua lansia, kami tunggu karena masih ada waktu hingga tiga hari ke depan bagi para ojol yang masih punya utang akibat tidak membawa lansia,” tegasnya.
BACA JUGA: Disbudparpora Catat Pengunjung Objek Wisata di Kabupaten Cirebon Naik
Enny menambahkan, vaksinasi Covid-19 tahap dua ini dilaksanakan di seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) baik puskesmas maupun rumah sakit pemerintah se-Kabupaten Cirebon dan fasyankes yang ditunjuk.
Menurutnya, jika vaksinasi tahap dua ini rampung, maka tinggal pemberian vaksinasi bagi masyarakat umum. Diperkirakan vaksinasi untuk warga Kabupaten Cirebon akan dilaksanakan pada akhir Juni atau awal Juli 2021.
Sementara itu, City Manager Grab Ciayumajakuning, Ahmad Munir, mengatakan, untuk mendorong para driver memenuhi syarat dari Dinkes tersebut, pihaknya pun memberi insentif sebesar Rp25 ribu per mitra grab. Bahkan, pihaknya juga memberi insentif kepada lansia yang sudah terdaftar untuk dibawa oleh mitra grab sebesar Rp15 ribu per orang.
“Jadi totalnya Rp 40 ribu,” kata Munir.
Menurut Munir, layanan antar-jemput untuk vaksinasi lansia menggunakan grab car atau kendaraan roda empat agar lebih safety. Kendaraan tersebut tersedia di setiap fasyankes di seluruh Kabupaten Cirebon.
“Kita juga kerja sama dengan beberapa panti jompo, kecamatan, kelurahan sampai RT dan RW,” ujar Munir.
Dijelaskan Munir, jumlah mitra grab yang sudah dan akan divaksinasi disesuaikan dengan stok vaksin yang dimiliki Dinkes. Karena itu, dirinya tidak bisa memastikan angka kepesertaan para ojol dalam vaksinasi tersebut. Namun, menurut dia, mayoritas driver ojol memang meminta dilakukan vaksinasi.
“Sekarang kita ada program dari satu mitra diwajibkan membawa dua lansia. Kalau keinginan untuk vaksin dari mitra sendiri memang besar, mayoritas siap divaksin,” tandasnya.
BACA JUGA: Polres Ciko Tak Temukan Pemudik Positif Covid-19
Sementara itu terpisah, Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengatakan pengemudi ojol memang masuk dalam prioritas penerima vaksin Cpvid-19.
“Mereka (pekerja ojol,red) ini mobilitasnya sangat tinggi. Kami khawatir bisa saja mereka menjadi carier (pembawa) virus covid-19. Sehingga patut diantisipasi dengan diberi vaksin agar imunitasnya kuat. Ini bentuk perhatian kami dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kabupaten Cirebon,” kata Ayu, sapaan akrab Wabup Wahyu Tjiptaningsih, Rabu (19/5/2021).
Sedangkan para lansia, lanjut Ayu, menjadi sarasan prioritas dalam pemberian vaksin Covid-19 karena sangat rentan terjangkit virus Covid-19. Karena itu, Ayu tidak ingin terjadi penularan terhadap lansia di Kabupaten Cirebon.
“Semoga upaya ini bisa menjadi penjaga dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya. (Islah)