KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon akan mengadakan sayembara pembuatan ikon Kabupaten Cirebon. Sayembara yang ditujukan bagi masyarakat tersebut, memiliki sejumlah kriteria di antaranya ikon yang diusulkan nanti harus memuat kearifan lokal dan mengandung filosofi.
Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih kepada Suara Cirebon, Kamis (20/5/2021).
Perempuan yang akrab disapa Ayu tersebut, mengaku sengaja “melempar” pembuatan ikon Kabupaten Cirebon guna menyaring usulan dan ide dari masyarakat.
“Kami ingin lempar ke masyarakat, ikon apa yang tepat untuk Kabupaten Cirebon,” kata Ayu.
Menurut Ayu, ikon yang diusulkan masyarakat itu harus bermuatan lokal Kabupaten Cirebon. Bukan hanya itu, ikon yang diusulkan juga harus memiliki makna filosofi yang baik.
BACA JUGA: Jangan Asal, Mutasi di Kabupaten Jangan Sampai Salah Tempatkan ASN
Ia mencontohkan, makanan khas Cirebon seperti empal gentong bisa saja dijadikan ikon yang digambarkan dengan bentuk gentong dan lainnya. Karena, empal gentong memang bermuatan lokal Cirebon dan menjadi kuliner khas Cirebon yang sudah familier.
Namun, lanjut Ayu, peserta sayembara juga harus menyertakan makna filosofi dari bentuk gambar gentong yang diusulkan tersebut.
“Ya misalkan gentong dengan gayungnya, makna filosofi dari gentong dan gayungnya itu apa, harus bisa dijelaskan. Begitu juga dengan usulan ikon lainnya,” jelas Ayu.
Rencananya, ikon yang terpilih akan digunakan Pemkab Cirebon dan dipasang di jalan raya Pantura Cirebon. Ayu menyebut, lokasi yang tepat untuk mendirikan ikon tersebut berada di dua lokasi, yakni di pintu keluar Tol Plumbon dan di Wilayah Kedawung. Dari dua lokasi tersebut, satu di antaranya akan dipertimbangkan sebagai tempat berdirinya ikon Kabupaten Cirebon.
“Nanti lokasinya, kalau tidak kawasan Kedawung ya di pintu keluar Tol Plumbon,” kata Ayu.
BACA JUGA: Syarat Divaksin, Ojol Harus Bawa Dua Lansia
Ditambahkan Ayu, sejauh ini ikon berupa kursi rotan raksasa yang berada di jalur pantura, tepatnya di bundaran Weru tidak begitu banyak dilihat publik. Hal itu lantaran posisinya tertutup rindangnya pepohonan yang ada di jalur tersebut.
“Kalau yang di Weru itu kan tidak begitu kelihatan ya,” tukasnya.
Sayang, Ayu belum bisa menyebutkan besaran hadiah bagi pemenang sayembara pembuatan ikon Kabupaten Cirebon ini. (Islah)