KABUPATEN CIREBON, SC- Wilayah rentan terjadi kebakaran di Kabupaten Cirebon berada pada tiga titik lokasi dari sebanyak 10 pos jaga yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). Ketiganya meliputi Pos Jaga Sumber, Pos Jaga Weru, dan Pos Jaga Pangenan.
Kepala Dinas Damkar Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi, melalui Kepala Seksi Tanggap Darurat Kebakaran pada Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Eno Sujana, mengatakan, secara keseluruhan potensi kebakaran bisa saja terjadi pada setiap lokasi. Namun berdasarkan data, di ketiga pos jaga itu kasus kebakarana paling sering terjadi.
Eno juga menyebut , sejatinya kebakaran tidak memandang musim. Namun jika sudah mulai memasuki musim kemarau, bisa diprediksi kewaspadaan semakin meningkat karena faktor cuaca yang panas.
“Saat musim penghujan saja kebakaran kerap terjadi, apalagi musim panas. Jadi kewaspadaan dini dalam mengantisipasi perlu diketahui bersama,” kata Eno, Kamis (20/5/2021).
BACA JUGA: Pembangunan Jalan Lingkar PPI Gebang Cirebon segera Dilanjutkan
Menurutnya, dalam mengantisipasi kebakaran tersebut pihaknya tentu sudah melakukan pemetaan. Sehingga kesiapan dini dalam menghadapi peristiwa kebakaran harus bisa diantisipasi.
“Biasanya kekeringan berkepanjangan dapat berpotensi besar menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta lainnya. Sehingga 10 pos jaga yang kami miliki lebih siap dengan belasan armada mobil pemadam,” ungkapnya.
Eno menyebutkan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pada 10 pos jaga telah disiagakan anggota pemadam yang mumpuni lengkap dengan 15 unit mobil pemadam kebakaran yang selalu waspada. Meskipun, dari sisi ketersediaan armada dan anggota masih jauh dari ideal, namun hal itu tak menyurutkan anggota dalam bertugas di Kabupaten Cirebon.
Lantaran, jika berkaca pada sisi ideal di kota/kabupaten se-Indonesia baru hanya dua, pertama di Provinsi DKI Jakarta dan Kota Surabaya.
“Jika disebut ideal itu tergantung dari jumlah penduduk, lokasi stratetis serta padatnya bangunan di kawasan penduduk. Sehingga baru bisa dipetakan dari sisi jumlah armada dan anggota. Tapi yang terpenting tetap tetap memberikan pelayanan terbaik,” terangnya.
Meskipun, lanjut Eno, baik anggota dan armada pemadam kebakaran masih jauh ideal ditambah dari sisi fasilitas yang belum memadai tidak menjadi kendala. Oleh karena itu, kata dia, upaya koordinasi sudah dilakukan seperti mengajukan pengadaan APD untuk pemadam kebakaran meskipun tidak pernah di-acc.
“Upaya penambahan pos ada dan bahkan sudah ditetapkan lokasinya yaitu Greged. Cuma karena refocusing, jadi belum bisa terbangun dan kami memaklumi,” pungkasnya. (Joni)