KOTA CIREBON, SC- Di bulan Syawal tahun ini, tempat pemakaman Jabang Bayi Kesambi, Jalan Kesambi, Kota Cirebon kembali ramai dikunjungi masyarakat. Hal itu, tentu menjadi sebuah keuntungan bagi para pedagang bunga (kembang) dan peralatan ziarah di sekitar tempat itu.
Pasalnya, banyaknya masyarakat yang berziarah di makam tersebut pada saat momen syawalan ini, membuat dagangan para penjual bunga kembali meningkat pascabulan Ramadhan lalu.
“Di sini jualan bunga untuk orang meninggal, tujuh bulanan, lahiran, dan yang ziarah. Selama syawalan ini lebih banyak pengunjung yang berziarah dan nyekar ke makam di sini,” kata salah seorang penjual bunga di Makam Jabang Bayi Kesambi, Meli kepada Suara Cirebon, Ahad (23/5/2021).
BACA JUGA: Wow.. IAIN Cirebon Semakin Diminati, Jumlah Pendaftar Jalur UM-PTKIN Meningkat Lebih dari 100 Persen
Menurut Meli, komples pemakaman tersebut dinamakan Jabang Bayi, karena ada makam jabang bayi yang dinilai keramat oleh masyarakat setempat.
“Makam ini namanya Jabang Bayi, dinamakan itu karena ada kuburan keramat. Pada syawalan ini, banyak juga masyarakat yang berziarah ke makam Kang Ayip Muh, Pendiri ponpes Jagasatru,” katanya.
Meli mengakui, dia telah lama berjualan di tempat Jabang Bayi itu.
“Sudah dari zaman SMA kelas 1 dagang di sini, lulus sekolah 2018, jadi sekitar 6 tahun jualan di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, saat pandemi Covid-19 di tahun lalu, jumlah pembeli sempat menurun. Namun, saat ini sudah kembali normal.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Raih Opini WTP Keenam Kali
“Selama pandemi di tahun kemarin sangat menurun pembelinya, tapi sejak tahun ini agak mendingan daripada tahun kemarin,” katanya.
Meli pun saat ini perharinya bisa mendapat Rp200-300 ribu dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Harapannya, ke depan pandemi Covid-19 ini segera berakhir, biar yang mau liburan bisa liburan, termasuk yang mau ziarah,” tandasnya. (Yusuf)