CIREBON, SC- Laboratorium Tafsir Hadis (TH) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Webinar Nasional, Kamis (27/5/2021).
Kepala Lab TH, Dr. Hj. Hartati, MA mengatakan, acara ini berlangsung via Zoom Meeting dengan mengangkat tema ‘Desain Penelitian Kuantitatif Pada Teks Al-Qur’an Hadis dan Sosial Keagamaan’. Menurutnya, tujuan diadakannya kegiatan ini yakni untuk membantu dosen atau mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
“Sementara ini, di IAIN Cirebon kebanyakan dosen menggunakan kualitatif, sementara kuantitatifnya masih minim,” kata perempuan yang biasa disapa Hartati itu.
Hartati juga menambahkan, penelitian dengan kuantitatif merupakan tuntutan zaman, bisa juga digunakan mahasiswa untuk memenuhi proposal penelitian skripsi.
Senada dengan itu, Wakil Dekan I FUAD, Dr. Arief Rachman, M.S.I mengaku, di IAIN Cirebon kurang memahami dalam metode penelitian kuantitatif, kebanyakan kualitatif.
“Mungkin belum familiar, akademisi seyogyanya menguasai keduanya, yakni metode kualitatif dan kuantitatif,” ujarnya.
BACA JUGA: Wow.. IAIN Cirebon Semakin Diminati, Jumlah Pendaftar Jalur UM-PTKIN Meningkat Lebih dari 100 Persen
Sebagai narasumber, Dr. Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani, M.Ag menyampaikan, wilayah penelitian kuantitatif dalam kajian Al-Qur’an dan Hadis di antaranya ada pada substansi teks Al-Qur’an, Matan Hadis,Tafsir dan Syarah, sejarah tafsir, Metodologi Tafsir, dan Living Qur’an Hadis atau peran Al-Qur’an Hadis dalam kehidupan dan pemikiran Islam.
“Dalam substransi, dapat dilakukan dengan meneliti teks, metode kuantitatif akan menghasilkan produk Informasi pengetahuan yang sifatnya eksploratif atau menjelajah dunia teks kemudian dikuantifikasi,” kata Izzah.
Setelah meneliti teks, lanjut Izzah, selanjutnya hasil penelitian kualitatif tersebut menjadi instrumen atau alat ukur, dan bisa juga untuk mendukung penelitian kualitatif.
Sebagai narasumber kedua, Budhi Gunawan, MA, Ph.D menjelaskan, metode kuantitatif dan kualitatif adalah dua metode penelitian yang berbeda, keduanya tidak saling menggantikan.
“Keduanya memiliki Kekuatan dan Logika yang berbeda, yang bermanfaat untuk digunakan dalam mempelajari persoalan penelitian yang berbeda,” ujar pria dari Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran itu.
Budhi melanjutkan, salah satu metode yang berasosiasi dengan penelitian kuantitatif adalah Survey. (Yusuf/Rls)