KABUPATEN CIREBON, SC-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menyambut baik kerja sama antara Korea Institute of Ocean Science and Technology dengan Institute Teknologi Bandung dalam bidang penelitian dan pengembangan kelautan. Pasalnya, Kabupaten Cirebon memiliki 77 kilometer lebih garis pantai yang belum dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat.
Bupati Cirebon, H Imron MAg, mengatakan, Kabupaten Cirebon menjadi bagian dari kerja sama dalam bidang tersebut. Menurut Imron, kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari Korea-Indonesia Marine Technologi Cooperation Research Center (MTCRC) yang telah didirikan oleh Kementerian Samudera, Perikanan Republik Korea dan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) pada tahun 2018 lalu.
“Kami menyambut baik adanya kerjasama tersebut, karena seperti kita ketahui, Kabupaten Cirebon memiliki 77 kilometer lebih garis pantai. Namun, sampai saat ini belum dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat,” ujar Imron, saat menghadiri acara Korea-Indonesia Ocean ODA Research Equipment di Kota Bandung, belum lama ini.
Dengan kerja sama tersebut, Bupati berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan fungsi laut. Sehingga, ke depan akan berdampak pada kemajuan Kabupaten Cirebon.
“Kerja sama ini diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan fungsi laut, dan Kabupaten Cirebon tambah maju,” kata Imron.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Bidang Marves, Safri Burhanuddin mengatakan, kerja sama riset teknologi kelautan dan perikanan sudah berjalan dengan sangat baik antar Indonesia dan Republik Korea melalui lembaga riset bersama MTCRC.
Beberapa program di antaranya, mulai dari program OCEAN ODA di Cirebon, survei dasar laut untuk Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali, sampai membantu survei laut untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu.
Safri menyebutkan, kerja sama tersebut dipastikan akan terus berlanjut di masa-masa mendatang. “Salah satunya pemanfaatan satelit yang dimiliki Republik Korea yang akan diusulkan dalam proyek ODA pada tahun mendatang,” kata Safri.
Dikatakannya, berbagai alat untuk melakukan riset teknologi kelautan dan perikanan ini nantinya akan dikelola oleh ITB.
BACA JUGA: Pencairan DD Banyak yang Terlambat
Beberapa peralatan itu yakni mobil operasional Hyundai H-1 dan H-100, fixed wing Drone, Rotary Wing Drone, RTK GNSS-Leica GS18 T, multibeam echo sounder kongsberg geoswath 4R, sub bottom profiler kongsberg geopulse compact, single beam echo sounder kongsberg EA440, instrumen pengukuran parameter oseanografi, grab sampler, Kapal Survei dan Riset ARA, high performance server, plotter, dan komputer untuk sarana pelatihan.
Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dudi Sudradjat Abdurachim menyampaikan, hubungan kerja sama ini adalah keputusan yang tepat bagi Indonesia dan Republik Korea. Diharapkan pula, Pemkab Cirebon mampu memanfaatkan teknologi kelautan dan perikanan tersebut.
“Semua ini dapat terlaksana dengan perantaraan MTCRC sebagai lembaga riset kolaborasi antar negara,” katanya. (Islah)