KABUPATEN CIREBON, SC- Lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon sudah dipasang garis Satpol PP atau Satpol PP line. Garis tersebut dipasang dengan radius yang lebih jauh dari garis yang dipasang sebelumnya oleh Muspika Dukupuntang dan pemdes setempat.
Kasatpol PP Kabupaten Cirebon, Mohammad Syafrudin usai kegiatan tersebut mengatakan, Satpol PP line dipasang dengan radius hingga 10 meter dari titik semburan.
“Sekarang sudah dipasang Satpol PP line dengan radius yang lebih jauh dari yang sudah dilakukan Muspika dan aparat desa setempat,” kata Syafrudin, Jumat (4/6/2021).
Menurutnya, pemasangan Satpol PP line untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pascaviralnya lokasi semburan tersebut. Pihaknya mengaku khawatir kaum milenial akan membuat konten dengan melakukan atraksi lebih dekat ke lokasi semburan.
“Karena viral di medsos, kami khawatir ada kaum milenial yang akan membuat konten dengan mencoba atraksi yang lebih dekat dengan semburan gas tersebut. Makanya kami perluas garisnya sekitar 10 meter,” kata Syafrudin.
Dari hasil pantaun di lokasi dan informasi dari tokoh masyarakat setempat, kata dia, semburan yang keluar dari titik tersebut adalah gas dan bukan lumpur seperti yang selama ini beredar di tengah masyarakat. Jika kondisi cuaca sedang musim hujan, tanah di sekitar lokasi menjadi lembek, maka semburan terlihat seperti mengeluarkan lumpur. Sebaliknya, jika tidak ada hujan turun alias musim kemarau, maka yang keluar hanya gas saja.
“Jadi yang keluar itu gas, karena ada hujan sehingga kondisi tanah di sekitarnya lembek jadi seperti panas, padahal kalau dipegang biasa saja,” tukasnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman warga sekitar semburan, titik semburan gas tersebut tidak mengganggu aktivitas. Bahkan secara kesehatan, tidak berdampak signifikan. Masyarakat setempat juga sudah akrab dengan kondisi tersebut. Terbukti, peternakan ayam yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi tersebut sampai saat ini masih tetap berproduksi.
“Hanya saja barang-barang elektronik lebih cepat berkarat dibandingkan barang elektronik yang berada di suhu normal atau jauh dari lokasi semburan gas. Jadi harus dari ahli yang menyatakan adanya kandungan kimiawi apa di semburan itu,” kata Syafrudin.
BACA JUGA: Kandungan Semburan Berbahaya bagi Manusia
Namun, semburan gas tersebut memang menimbulkan efek terhadap lingkungan hayati. Ia menyebut, unggas, ular dan lainnya yang melintasi lokasi semburan akan terjatuh dan mati ketika hawa gas reaktif. Pemasangan Satpol PP line itu dilakukan sampai ada kesimpulan dari pihak-pihak yang melakukan penelitian.
“Dari ESDM sudah mengambil sampelnya. Kabarnya dari Pertamina juga sudah datang kemarin,” pungkasnya. (Islah)