KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, berharap, petugas medis di Puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon dapat melakukan autopsi verbal. Hal itu dikemukakan perempuan yang akrab disapa Ayu itu saat membuka acara Workshop Autopsi Verbal, Sertifikasi Medik Penyebab Kematian, dan Pengkodean ICD X Data Mortality yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Hotel Prima Kota Cirebon, Senin (7/6/2021).
Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih, menyebutkan, workshop digelar dalam rangka penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian.
“Dengan terselenggaranya kegiatan ini saya berharap rekan-rekan yang mengikuti kegiatan ini, khususnya petugas medis Puskesmas se-Kabupaten Cirebon bisa melakukan autopsi verbal,” kata Ayu.
Berdasarkan Undang-undang (UU) tahun 2013 no 24 tentang administrasi kependudukan, kata dia, peristiwa penting kelahiran dan kematian harus dicatat di sistem catatan sipil karena catatan sipil merupakan sumber data statistik yang baik. Namun, peraturan perundangan tersebut belum berjalan dengan baik, pencatatan masih kurang dan hanya sebatas pada mereka yang mengajukan pengurusan akta kelahiran.
Ia mengatakan, data kepependukan seperti identitas anak KTP, kartu keluarga, dan kartu kematian tidak terdapat pada catatan sipil. Lantaran masyarakat tidak merasakan manfaatkan ketika melaporkan dan mencatatkan kejadian dalam catatan sipil.
“Untuk mendapatkan data kematian dan kelahiran yang akurat diperlukan adanya integrasi sumber data dari berbagai sektor seperti Disdukcapil, Kesehatan, Kepolisian BPJS dan Pemkab sehingga data lebih lengkap. Dengan demikian semua informasi dari catatan sipil akan menjadi sumber statistik hayati yang terpercaya,” jelas Ayu.
Di kesempatan yang sama, Kepala Puslitbang Humaniora dan Manejemen Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sugianto, SKM, M SePH mengatakan, acara tersebut merupakan tindak lajut dari rapid asesment yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Sugianto mengatakan, Kabupaten Cirebon menjadi kabupaten pertama yang bisa mengetahui angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Data tersebut sangat bermanfaat untuk angka pembangunan bidang kesehatan.
“Tentunya menjadi suatu kehormatan dari Kabupaten Cirebon karena di Jabar hanya Kabupaten Cirebon. Makanya tadi saya sampaikan kami berharap Kabupaten Cirebon ini menjadi benchmakingnya kabupaten kota yang ada di Provinsi Jabar,” kata dia.
BACA JUGA: Kusta Bukan Penyakit Mematikan
Ia berharap adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon. Karena jika program tersebut sukses nantinya bisa diimplementasikan di kota/kabupaten di Jabar.
“Jadi ini salah satu rangkaian kegiatan dari keseluruhan dalam rangka penguatan sistem catatan sipil penyebab catatan kematian dan kelahiran sabagai satu kesatuan dari PS2H pencatatan sipil,” paparnya. (Islah)