DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IQTAF) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar acara Seminar Kebangsaan yang bertempat di Gedung Auditorium FUAD lantai 4. Jum’at (18/6/2021).
Dalam Seminar Kebangsaan bertema “Hari Lahir Pancasila Sebagai Spirit Perjuangan Mahasiswa” ini mengundang narasumber dan moderator yang sudah berpengalaman, mereka adalah Bakhrul Amal, S.H, M.Kn (Dosen Hukum Tata Negara) selaku narasumber dan Arviansyah (Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir semester 6) selaku moderator.
Dalam acara ini turut hadir juga Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yakni Muhammad Maimun, M.A, M.SI. dan ketua HMJ IQTAF yakni M. Hisam Samsul Ma’arif.
Ketua pelaksana, Rio Raharjo, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus HMJ yang telah membantu mensukseskan Seminar Kebangsaan ini, dirinya berharap semoga dengan adanya kegiatan ini kedepannya bisa lebih semangat lagi dalam setiap kegiatan, terlebih kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya memiliki spirit dan perjuangan yang besar.
M. Hisam (Ketua HMJ IQTAF) dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Hari Lahir Pancasila sangatlah relevan untuk mengimplementasikan kembali berbagai aspek terkait dengan tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai mahasiswa, kita harus mempunyai spirit dan perjuangan untuk terus menciptakan perdamaian di tengah-tengah perbedaan”.
Sambutan terakhir dari ketua jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Muhammad Maimun, M.A, M.S.I., beliau mengatakan bahwa, “Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir jangan hanya memahami dan mempelajari definisi-definisi tentang Al-Qur’an dan Tafsir saja, tetapi sebagai mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir kita juga harus memahami dan mempelajari konsep berbangsa dan bernegara agar tercipta kehidupan yang damai tanpa peperangan.”
Dalam pemaparan materinya, Bakhrul Amal, S.H, M.Kn. mengatakan bahwa, “Pancasila itu disepakati untuk dirawat, kita semua sebagai Warga Negara Indonesia mempunyai kewajiban untuk merawatnya”.
Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa kita harus membangun gerakan-gerakan yang bersifat kolaborasi, kita boleh saja beda pemikiran, boleh saja beda pemahaman, tetapi kita harus satu tujuan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, ucap Bakhrul Amal. (Ril)