Laporan EMKC itu buntut upaya class action yang dilakukan ARM terhadap Wali Kota Cirebon dan Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ) Cirebon.
Menurut Agung, pihak yang akan dilaporkan, pertama, adalah oknum anggota panitia khusus (Pansus) hibah barang milik dareah yang diduga menjadi dalang di belakang class action. Dugaannya, pembocoran dokumen negara.
Selain anggota pansus hibah barang milik daerah di DPRD Kota Cirebon, lanjut Agung, tentunya pihak ARM juga akan dilaporkan. Dengan dugaan perbuatan melawan hukum yang dilaporkannya adalah dugaan tindakan pemerasan terhadap Wali Kota Cirebon dan Ketua YPSGJ.
Agung mengaku memiliki alat bukti terkait dugaan melawan hukum yang diuduhkannya itu. Pihaknya bahkan siap melayangkan pengaduan kepada aparat penegak hukum.
“Besok (hari ini, red) akan kita laporkan para terlapor tersebut ke Polres Ciko. Untuk dugaan tindakan pembocoran dokumen negara yang dilakukan oknum Pansus Hibah. Kalau Ketua ARM kita laporkan dugaan tindakan pemerasan, barang buktinya kita sudah kantongi, bahkan sudah ada sejumlah dana yang masuk ke mereka,” kata Agung.
Selain melaporkan kepada aparat penegak hukum, pihaknya juga telah melaporkan tindakan yang dilakukan oknum anggota Pansus Hibah kepada Badan Kehoramatan (BK) DPRD Kota Cirebon.
“Tadi juga kita ke BK, melaporkan dugaan pelanggaran kode etik, sambil menanyakan kelanjutan pengusutan tindakan proposal sponsorship DPRD,” ujar ketua LSM Gapura Adjie Priatna.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, H Nashrudin Azis memilih cuek dan tidak terlalu memikirkan upaya class action yang dilakukan ARM terhadap dirinya dan Ketua YPSGJ itu.
BACA JUGA: Ada Apa dengan Hibah Tanah YPSGJ?
Menurutnya, ketimbang memikirkan persoalan tersebut, lebih baik fokus ke urusan lain yang lebih penting dalam memimpin dan mengelola pemerintahan di Kota Cirebon, termasuk keselamatan masyarakat dari wabah Covid-19.
“Soal ARM saya tidak fokus mengurusi hal itu. Sebetulnya bukan nyuekin, tapi saya lebih memilih menarik diri dari urusan ARM, karena ada tugas yang lebih besar yaitu menanggulangi Covid-19,” ujar Azis.
Dia juga memilih untuk memasrahkan urusan ini kepada Yang Maha Kuasa. Karena setiap urusan ada bagiannya masing-masing.
“Yang terpenting itu adalah terus bekerja untuk kepentingan masyarakat Kota Cirebon,” tandasnya. (Surya)