KABUPATEN CIREBON, SC – Sejumlah kantor di kompleks Pemerintah Kabupaten Cirebon Sumber terpaksa melakukan penutupan (lockdown) menyusul adanya pegawai yang positif terpapar Covid-19. Salah satunya Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon yang terpaksa dilockdown selama lima hari, terhitung Rabu (23/6/2021) kemarin hingga Minggu (27/6/2021).
Hal itu disebabkan akibat adanya salah seorang pegawai staf bagian keuangan dinas tersebut yang terkonfirmasi positif Covid -19 pada Rabu 23 Juni 2021.
Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman menyampaikan, kemarin ia bersama beberapa pegawai lainnya telah melakukan rapid test antigen. Hasil dari pemeriksaan tersebut, salah seorang stafnya terkonfirmasi positif Covid-19.
“Saya juga ikut di-rapid tapi negatif. Saya tanggal 18 di-swab, karena kontak erat dengan Pak Imam Bappeda kan positif,” kata Wasman, saat dihubungi, Rabu (23/6/2021).
BACA JUGA: Kasus Positif Bertambah, BKPSDM Kabupaten Cirebon Perpanjang Lockdown
Menurut Wasman, sebenarnya staf yang terkonfirmasi positif Covid itu pada dari hari Senin tidak masuk bekerja.
“Hari Selasa masuk kontak erat sama teman-teman makanya di-rapid semua,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dari 75 orang pegawai Dinas Pertanian belum seluruhnya dilakukan swab. Hal ini dikarenakan Lab Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Cirebon dalam kondisi penuh.
“Lockdown dari siang, belum semua diswab. Besok akan diswab, karena sekarang penuh di Labkesda-nya,” katanya.
Keputusan lockdown ini, lanjut Wasman, dilakukan sama seperti dinas-dinas lain. Ketika ada yang terserang, kemudian langsung dilokcdown.
“Saya lockdown hari ini sampai hari Minggu. Nanti hari Senin ada masuk lagi, kan percuma misalkan sekarang diperiksa terus besok pada masuk belum tentu bagaimana,” terangnya.
Pelayanan di Dinas Pertanian, kata Wasman, untuk sementara dilaksanakan secara work from home (WFH). Meskipun, masih ada beberapa pegawai yang masuk bekerja.
BACA JUGA: Padi VUB Jawab Kebutuhan Tubuh dan Pasar
“Pelayanan WFH saja dulu. Tapi mungkin ada juga beberapa yang masuk, tidak total lockdown,” katanya.
Ia menambahkan, sebelumnya penyemprotan desinfektan telah dilakuan setiap hari Sabtu dan Minggu. Pada kasus ini, menurut dia, penularannya sulit untuk di-tracking.
“Yang penting kita pencegahan. Padahal, yang bersangkutan tidak kemana-mana karena staf keuangan. Mungkin karena imunnya kurang,” pungkasnya. (Joni)