KABUPATEN CIREBON, SC- Bupati Cirebon, H Imron MAg menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon untuk mengecek kondisi sarana olahraga (SOR) Watubelah, Kecamatan Sumber. Langkah tersebut dimaksudkan sebagai antisipasi lonjakan pasien Covid-19, jika sejumlah rumah sakit yang ada tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19.
Menurut Imron, langkah antisipatif tersebut dilakukan agar ketika benar-benar terjadi lonjakan kasus, ihaknya tidak kewalahan mencari tempat perawatan atau isolasi pasien Covid-19. Saat ini, kata Imron, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di ruang perawatan rumah sakit (RS) Kabupaten Cirebon sudah mencapai 97 persen. Angka tersebut dinilai sudah melewati batas maksimal.
“Sementara ini masih cukup, masih 97 persen, tapi kan sudah melewati batas. Untuk mengantisipasinya maka kami meminta Dinkes untuk mengecek GOR itu. Sekarang sudah mulai kita cek,” kata Imron, Senin (28/6/2021).
Meskipun ruangan di SOR Watubelah cukup luas, sambung Imron, namun pada prosesnya nanti, pemanfaatan ruangan tersebut dilakukan satu persatu. Jika kondisinya terus meningkat bahkan membludak, tidak menutup kemungkinan seluruh ruangan di SOR Watubelah nantinya bakal dipergunakan semua.
“Kan di sana ada ruangannya banyak, kalau masih membludak kita gunakan ruangan lainnya,” kata Imron.
Disinggung adanya kekurangan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Cirebon, Imron mengaku sudah membicarakan kemungkinan untuk melakukan rekutmen relawan dengan Sekda Kabupaten Cirebon, H Rahmat Sutrisno. Hal itu pun ia lakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus dalam waktu dekat yang signifikan.
Dijelaskan Imron, langkah tersebut bahkan sudah ia laporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan pemerintah pusat.
“Kita sudah siapkan rekrutmen tapi tetap kita laporkan ke provinsi dan pusat supaya ada bantuan (anggaran, red) tambahan. Itu untuk mengantisipasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Bupati Cirebon Teken SE Pembatasan Aktivitas Masyarakat
Untuk saat ini, Imron memastikan anggaran penanganan Covid-19 masih cukup aman. Intensitas koordinasi dengan pemerintahan yang lebih tinggi tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi jebolnya anggaran penanganan Covid-19.
“Kalau untuk saat ini masih cukup, makanya selalu koordinasi ke provinsi, kalau-kalau (anggaran, red) jebol ya bisa diantisipasi,” pungkasnya. (Islah)