KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintahan Desa (Pemdes) Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, melakukan sosialisasi kepada sejumlah perwakilan masyarakat dan lembaga desa, agar menyampaikan pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19, Minggu (1/8/2021).
Kuwu Gebang Kulon, Andi Subandi mengakui banyaknya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan beberapa di antaranya meninggal dunia.
“Banyak dari warga kami yang terpapar Covid-19. Beberapa di antaranya dapat sembuh, namun ada juga yang sampai meninggal dunia. Berdasarkan catatan kami, yang terpapar dan sembuh itu rata-rata sudah divaksin,” kata Andi kepada Suara Cirebon.
Atas dasar belajar dari kejadian yang ada, pihaknya menyimpulkan pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 demi keselamatan warganya.
Diakuinya, banyak informasi hoaks terkait vaksin. Karena itu, pihaknya meminta kepada lembaga desa mulai RT, RW dan tokoh masyarakat bisa menggetoktularkan kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi ini.
“Penyebaran hoaks tentang vaksin sudah sangat meresahkan masyarakat, maka perlu dilakukan sosialisasi dengan melakukan pendekatan. Yang jelas kita tahu bahwa mereka yang tidak kuat ketika terpapar positif Covid-19 kebanyakan mereka belum melakukan vaksin,” ujarnya.
Untuk menyukseskan vaksinasi di desanya, Andi Subandi berencana akan bekerja sama dengan Puskesmas Gebang. Ia berharap warganya bisa secara maksimal melaksanakan vaksinasi.
Pihaknya bahkan berencana menerapkan kebijakan warga penerima bantuan sosial yang kondisinya tidak terhambat untuk melakukan vaksinasi akan dijadikan sebagai salah satu syarat wajib penerimaan bantuan sosial tersebut.
“Beberapa desa lain sudah ada yang menerapkan surat vaksin sebagai salah satu syarat untuk pengambilan bansos. Ini salah satu upaya menyukseskan vaksinasi di Desa Gebang Kulon, akan kita terapkan,” paparnya.
Selain itu menurut Andi upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pihaknya tidak bosan-bosannya menghimbau akan pentingnya penerapan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
“Ini sebagai upaya dan ikhtiar untuk memutus penyebaran Covid-19,” katanya.
BACA JUGA: Ratusan Warga Kedungdawa Tak Masuk Data BST
Selain itu pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang terpapar Covid-19, agar memberitahu kepada pemerintahan desa agar bisa dilakukan pemantauan dan pemberian bantuan logistik selama mereka melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Kepada masyarakat agar tidak mengucilkan meraka yang terpapar Covid-19, namun harus saling mendukung dengan memberikan semangat baik kepada yang terpapar maupun kepada keluarganya,”pungkasnya. (Baim)