CIREBON, SC- Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menuntut kampus setempat melakukan pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di tengah pandemi.
Bahkan dalam salah satu aksinya, mereka mengultimatum rektor dan menyerukan melakukan aksi boikot terhadap pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di kampus setempat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Suara Cirebon, Aliansi Mahasiswa IAIN Cirebon pun menganggap kampus setempat lebih sibuk mengurus transformasi lembaga dari IAIN menjadi Universitas Islam Siber Syaikh Nurjati Cirebon (UISSI) dibandingka mengurus mahasiswanya.
“Beberapa sarana pra sarana telah dibangun dan siap digunakan untuk menunjang program UISSI. Target tersebut dikebut dengan dalih dalam rangka mengembangkan visi kampus yang lebih bermartabat,” kata Tim Media Aliansi Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Idan melalui keterangan tertulis yang diterima Suara Cirebon, Rabu (4/8/2021).
Namun, lanjut dia, kampus lupa bahwa ada ribuan mahasiswa yang sedang sekarat tidak mampu membayar UKT di tengah karut marut perekonomian keluarga yang menurun drastis akibat pandemi.
“Pun dengan transparansi anggaran yang selama ini menjadi dalih bisunya kampus, mahasiswa tidak diberikan akses untuk mengetahuinya. Tidak hanya itu, semangat UISSI tidak terimplementasikan pada kegiatan daring kampus seperti perkuliahan daring, aplikasi smart campus yang sering eror, dan kegiatan daring lainnya yang bobrok,” jelasnya.
Untuk itu, dia menegaskan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebenarnya belum begitu siap untuk bertransformasi menjadi UISSI. Dikatakan, kampus ini seharusnya perlu membenahi pekerjaan rumahnya terlebih dahulu seperti yang telah dipaparkan di atas.
“Disaat mahasiswa ingin beraudiensi, dialog, dan melakukan diskusi-diskusi dengan para birokrat, mereka selalu tidak bisa dengan dalih sedang rapat mengenai UISSI tersebut,” tukasnya.
Kendati demikian, jelasnya dia, mahasiswa sebenarnya memiliki respon yang baik mengenai UISSI. Namun, kebanyakan mahasiswa cenderung menginginkan adanya solusi dan pembenahan konkret terlebih dahulu mengenai pekerjaan rumah yang ada di berbagai sektor.
“Karena IAIN (Syekh Nurjati Cirebon) belum siap menjadi UISSI dan terlalu memaksakan di samping lupa akan kewajibannya mengayomi mahasiswanya,” tegasnya.
Di tengah kesibukan kampus setempat bertransformasi menjadi UISSI, sejumlah mahasiswa ini pun berjuang melakukan berbagai aksi untuk sekadar dapat bertahan di bangku kuliah. Salah satunya adalah menggalang dana untuk membantu mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT.
Aksi tersebut akan dilaksanakan pada Jumat dan Ahad, (6,8/8/2021) di depan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Menurutnya, aksi ini bukan semata-mata menunjukkan solidaritas sesama mahasiswa, tetapi juga bentuk protes dan usaha mengeskalasikan kemarahan mahasiswa atas ketidakmampuan kampus mengurusi mahasiswanya.
“Aksi Galang Dana “This Is Not Charity This Is Protest!”. Aksi Galang dana untuk mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT yang akan dilakukan di depan kampus utama,” tandasnya. (Arif)