AJANG pemilihan duta pariwisata Nok dan Kacung Kabupaten Cirebon memiliki peran penting dalam memajukan sektor pariwisata. Pasalnya, sebagian besar wisatawan dari luar daerah hanya mengenal wisata Kabupaten Cirebon adalah ziarah makam Sunan Gunung Jati, batik dari daerah Trusmi dan kuliner empal gentong saja.
Padahal, Kabupaten Cirebon punya banyak potensi menarik dari sektor pariwisata, salah satunya yakni Desa Gegesik Kulon yang masuk ke dalam 50 besar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf.
Hal itu dikemukakan, Bupati Cirebon H Imron MAg, saat menghadiri gelaran grand final Event Kreatif Pasanggiri Nok Kacung (Noka) Kabupaten Cirebon 2021 di Studio Kaliandra, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Jumat (10/9/2021) malam.
“Peran dari nok dan kacung ini harus bisa mengenalkan seluruh destinasi wisata yang ada. Akan ada efek kalau wisata kita maju, salah satunya kesejahteraan masyarakat,” ujar Imron.
Ia meminta pada nok dan kacung yang terpilih agar bisa meningkatkan wawasannya. Sehingga nantinya, mereka bisa bersaing dengan putra putri terbaik dari daerah lainnya dalam ajang serupa.
“Lewat kalian Kabupaten Cirebon harus dipandang sebagai daerah maju. Berdasarkan sejarah, Kabupaten Cirebon ini merupakan pusat peradaban sejak zaman dahulu,” kata Imron.
Bupati Imron mengaku, saat ini kondisi pariwisata Kabupaten Cirebon tengah menghadapi tantangan, akibat pandemi Covid-19. Tapi, dia berharap hal tersebut bukan menjadi halangan untuk terus memperkenalkan wisata dan budaya Kabupaten Cirebon.
“Mari bersama-sama bangkit, agar wisata Kabupaten Cirebon lebih baik lagi,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Avip Suherdian mengatakan, pencarian (lomba) duta pariwisata nok dan kacung sudah dilakukan sejak Juni 2021 dengan jumlah peserta audisi sebanyak 72 orang. Setelah melalui tahap seleksi, kata dia, sebanyak 10 orang calon nok dan 10 calon kacung masuk ke dalam babak grand final. Di dalam tahap ini, puluhan orang tersebut harus mengikuti sejumlah rangkaian tes.
“Hasil dari grand final ini akan menghasilkan lima pasang nok dan kacung, pertama nok dan kacung pinilih, nok dan kacung wakil satu, nok dan kacung wakil dua, nok dan kacung persahabatan, favorit, serta nok dan kacung photogenic,” ungkapnya.
Dalam final, Kacung Pinilih diraih Frenditya Adiguna Firmansyah sementara Nok Pinilih jatuh kepada Ajeng Uswatun Hasanah. Kedua berhak mewakili Kabupaten Cirebon dalam ajang yang sama di tingkat Provinsi Jawa Barat. Kemudian, mereka juga mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp3 juta dan trofi, serta hadiah lainnya dari sponsor.
Selain Kacung dan Nok Pinilih, Juara Utama Wakil Kacung 1 diraih oleh Dandi Rachadi dari Kecamatan Astanajapura, kemudian Utama Wakil Kacung 2 diraih oleh Muhammad Rifki yang juga dari Kecamatan Astanajapura.
Sementara, untuk Juara Utama Wakil Nok 1 diraih oleh Nadia Sri Nur Wulandari dari Kecamatan Ciledug dan Juara Utama Wakil Nok 1 diraih oleh Magna Nebaharqoru dari Kecamatan Plumbon.
BACA JUGA: Kisruh Keraton Kasepuhan Ancam Cagar Budaya
Juara Atribut Kacung untuk kategori Fotogenik diraih oleh Idris Faisal Sidik asal Kecamatan Gesesik. Kemudian, kategori Persahabatan diraih oleh Muhammad Rayhan Pratama asal Kecamatan Talun. Selanjutnya, kategori Favorit diraih oleh Wiliyana Putra Lesmana asal Kecamatan Beber.
Sementara, untuk Juara Atribut Nok dengan kategori Fotogenik diraih oleh Diva Nurhaliza asal Kecamatan Gunung Jati, kategori Persahabatan diraih oleh Alifia Wahda Loka asal Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dan kategori Favorit diraih oleh Roslika Wati asal Kecamatan Gunungjati. (Islah)