CIREBON, SC- Kabar kurang menggembirakan datang dari hasil tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi Kabupaten Cirebon, yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Pasalnya, hanya tujuh persen peserta yang nilai akumulatifnya lolos passing grade (nilai batas minimal yang wajib dilewati, red). Selebihnya, para peserta memperoleh nilai di bawah passing grade kelulusan.
Hal itu dikemukakan Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai kepada awak media, Kamis (23/9/2021).
Hilmi mengaku prihatin dengan capaian tersebut. Hal itu, lantaran dari lima ribu lebih peserta yang mengikuti seleksi, hanya sekitar tujuh persen yang nilai akumulatifnya di atas 330 poin, sementara sisanya mayoritas berada di bawah passing grade.
“Kita tentu prihatin dengan capaian ini, karena kita sudah berupaya optimal. Kita sudah beberapa kali bertemu dengan forum PPPK, mereka juga sudah beberapa kali menggelar try out untuk latihan. Hanya saja memang tingkat kesulitan soalnya lebih tinggi dari tahun lalu,” kata Hilmi.
Selain nilai akumulatif di bawah passing grade, menurut dia, nilai teknis kompetensi bidang juga mayoritas di bawah yang sudah ditetapkan. Ia sangat menyayangkan jumlah peserta yang lolos di bawah 7 persen, padahal formasinya mencapai ribuan.
“Formasi kita sebenarnya ribuan, tapi dengan hasil ini tentu kita rugi, makanya kita sedang berupaya ada afirmasi agar ada penambahan nilai untuk yang umur 35 tahun ke atas. Jadi nanti bisa terbantu dan ada potensi penambahan nilai sehingga yang lolos akan semakin banyak,” terangnya.
BACA JUGA: 5.434 Guru Honorer Berebut 4.157 Formasi PPPK
Pihaknya akan berkirim surat ke Menpan RB sesuai dengan perintah Bupati Cirebon agar bisa mengakomodir peserta yang nilainya di bawah passing grade.
“Mudah-mudahan ada respon positif dan bisa diakomodir sehingga PPPK kita bisa masuk ke dalam formasi yang tersedia,” kata dia.
Hilmi menambahkan, guru honorer yang mengikuti seleksi PPPK untuk jabatan fungsional guru tahun 2021 jumlahnya sebanyak 5.434 orang. Sayangnya, formasi yang dibuka lebih sedikit dari jumlah guru honorer yang mendaftar. Dari total 5.434 pendaftar, formasi yang dibuka hanya sekitar 4.157 formasi. Sehingga, dari jumlah pendaftar tersebut praktis ada sekitar 1.200 pendaftar yang bakal tereliminasi. Namun, hasil dari pelaksanaannya sendiri cukup mengecewakan. Karena hanya sekitar 7 persen yang nilainya lolos passing grade secara akumulasi. (Islah)