KOTA CIREBON, SC- Kota Cirebon menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang ingin berinvestasi pada sektor jasa dan perdagangan. Selain letaknya strategis, Kota Cirebon didukung kemudahan akses transportasi, baik darat, laut maupun udara.
Menurut Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon, Icip Suryadi, para investor melihat Kota Cirebon sebagai daerah di Jawa Barat yang memiliki pelabuhan, dekat dengan Bandara Kertajati dan dilewati tol trans Jawa.
“Bagi investor letak Kota Cirebon sangat strategis. Apalagi perkembangan kotanya sangat signifikan,” kata Icip, di ruang kerjanya, Senin (27/9/2021).
Dikatakan Icip, kecepatan program vaksinasi Covid-19 dan kebijakan pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 bagi Kota Cirebon, berpengaruh terhadap kepercayaan investor.
“Para investor juga memiliki pertimbangan terhadap daerah dengan tingkat capaian vaksinasi dan status level PPKM,” kata dia.
Icip menambahkan, para investor melirik Kota Cirebon untuk berinvestasi di sektor perdagangan dan jasa lantaran dinilai sebagai daerah penunjang bagi sekitar, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Indramayu, sehingga memiliki potensi mendatangkan wisatawan.
“Sebagian besar wisatawan menginap dan mencari wisata kuliner di Kota Cirebon. Ini yang menyebabkan restoran dan hotel tumbuh subur di Kota Cirebon,” katanya.
BACA JUGA: Data Capaian Vaksinasi 69 persen di Kota Cirebon Masih Campur
Oleh sebab itu, DPMPTSP menargetkan pada 2021 nilai investasi di Kota Cirebon mencapai Rp500 miliar. Bedasarkan data pada triwulan II, nilai investasi yang berputar di Kota Cirebon sudah mencapai Rp400 Miliar. Melihat kondisi ini, dia yakin pada akhir tahun target nilai investasi akan tercapai.
“Optimistis bisa mencapai target sesuai dengan yang diharapkan,” tegasnya. (Surya)