KABUPATEN CIREBON, SC- Sebanyak 135 desa di Kabupaten Cirebon akan melaksanakan pemilihan kuwu (Pilwu) serentak pada 21 November 2021 mendatang.
Ketua Forum Kuwu Kabupaten Cirebon (FKKC), Muali mengatakan, hajat demokrasi pemilihan kuwu serentak yang diikuti 135 desa ini akan sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, lanjut Muali, pelaksanaan Pilwu digelar di tengah pandemi Covid-19.
“Lokasi pencoblosan tidak bertempat di desa tapi diadakan di tiap RT. Ini untuk menghidari kerumunan di masa pandemi Covid-19. Ada beberapa desa yang TPS-nya mencapai 9, 10 hingga 11 TPS tergantung hak pilih,” kata Muali kepada Suara Cirebon, Rabu (29/9/2021).
Muali menegaskan, meski saat ini kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon cukup landai, tetapi secara nasional Covid-19 belum dinyatakan selesai.
“Maka dari itu saya mengimbau tetap jaga protokol kesehatan,” tegasnya.
Karena pemilihan kuwu kali ini berbeda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya, diakuinya, dinamikanya sangat luar biasa.
“Karena kultur budaya dan adat masyarakat itu berbeda-beda, tidak bisa dibantahkan tensi politik dari pendukung calon itu mesti penuh suasana gesekan,” ujarnya.
Terkait hal itu, Muali mengingatkan, agar para bakal calon kuwu harus bisa memberikan suasana kondusif. Dirinya minta agar para bakal calon kuwu mengarahkan tim suksesnya masing-masing untuk menjaga kondusivitas.
“Harus menjaga benar-benar peraturan-peraturan yang telah ditentukan, baik itu peraturan bupati maupun peraturan daerah,” tegasnya.
BACA JUGA: Hak Pilih Ditentukan Domisili di KTP
Ia berharap, pelaksanaan Pilwu serentak pada tahun ini dapat terlaksana dengan kondusif, aman, nyaman dan sukses tanpa ekses.
“Karena situasinya masih pandemi. Bagaimanapun juga dengan adanya pilwu serentak tidak bisa dihindari dengan kerumunan-kerumunan masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini PR (pekerjaan rumah, red) bagi pemerintah daerah khususnya satgas Covid-19 mulai tingkat Kabupaten Cirebon sampai tingkat kecamatan.
“Jangan pernah lelah pernah untuk selalu mengingatkan masyarakat bahwa pilwu tahun masih dalam suasana pandemi. Jangan sampai di Kabupaten Cirebon ini gara-gara pilwu ada kluster baru,” pungkasnya. (Vicky/Narsita)